|
71. |
| | oleh Leon Trotsky *** Out of Print *** Revolusi permanen merupakan sumbangan terpenting Trotsky
bagi Marxisme. Teori ini dikembangkannya pada tahun 1904, menjelang Revolusi Rusia yang pertama. Bertentangan dengan keyakinan umum pada masa itu, dalam teori tersebut Trotsky menyatakan bahwa kelas buruh Rusia mampu merebut kekuasaan. ... [selengkapnya]
|
|
72. |
| | oleh MN *** Out of Print *** Jangan dulu alergi terhadap sosialisme jika belum membaca buku ini. Jangan pula terburu memvonis bahwa sosialisme sudah gagal dan ketinggalan jaman. Dari buku kecil yang memikat ini, Anda akan tahu bahwa pemikiran dan praktik sosialisme sesungguhnya tak tunggal dan tak pernah mati. Diilhami oleh ... [selengkapnya]
|
|
73. |
| | oleh Andre Gorz *** Out of Print *** Dirobohkannya Tembok Berlin pada tahun 1989 dan bubarnya Uni Soviet dua tahun kemudian sering dianggap sebagai akhir sosialisme sekaligus kemenangan kapitalisme. Dua peristiwa itu seolah menabalkan TINA (There Is No Alternative) mantra yang digembar-gemborkan oleh Margaret Tatcher pada tahun 80-an ... [selengkapnya]
|
|
74. |
| | oleh Michael A. Lebowitz *** Out of Print *** Dalam buku ini Lebowitz mengajukan suatu visi yang jernih dan inovatif mengenai masa depan sosialisme, dan pada saat yang sama menunjukkan langkah-langkah konkret apa yang harus diambil agar visi tersebut menjadi kenyataan. Ia juga menunjukkan partisipan-partisipan dalam perjuangan kelas yang terus ... [selengkapnya]
|
|
75. |
| | oleh Dom Helder Camara *** Out of Print *** Penulis adalah seorang pejuang kemanusiaan dan perdamaian yang bisa disejajarkan dengan Mahatma Gandhi atau Martin Luther King Jr. Ia senantiasa menyerukan kepada semua umat untuk bersatu dan menyatukan visi demi melawan musuh nyata ketidakadilan. Teori spiral kekerasan dihasilkannya dari ... [selengkapnya]
|
|
76. |
| | oleh Robert Mirsel *** Out of Print *** Tunggu dulu! Ini tagihan untuk Anda, pelaku gerakan sosial. Jangan Anda menghindar lagi, saat karya ini disodorkan ke muka. Karena ia menuntut peran Anda dalam gerak perubahan sebagai kalangan intelektual maupun aktivis muda. Kaum akademisi telah terlalu lama meninggalkan satu hakikatnya: ... [selengkapnya]
|
|
77. |
| | oleh EM *** Out of Print *** Jangan remehkan buku kecil ini!!
Karya ini adalah buku panduan yang komplet tentang bagaimana memahami Marxisme dengan cara yang ringkas, simpel, sekaligus tajam. Buku ini memaparkan secara lugas dalil-dalil Marxisme: materialisme historis, teori ekonomi kapitalis, negara dan revolusi. ... [selengkapnya]
|
|
78. |
| | oleh Bartono PH *** Out of Print *** Tak ada salahnya menganggur! Itu anjuran yang tidak sepenuhnya keliru. Soalnya simpel, karena bekerja tidak kemudian membuat orang jadi selamat. Kisah mereka yang magang bikin kita meratap. Magang kerja nyatanya istilah lain untuk penindasan sesama manusia. Disini dunia kerja memang bukan sebuah ... [selengkapnya]
|
|
79. |
| | Holokaus Terbesar Setelah Nazi oleh MR Siregar *** Out of Print *** Ratusan ribu orang yang dianggap sebagai PKI dan simpatisannya terbunuh dan terbantai secara keji dalam Peristiwa 65-66. Peristiwa itu merupakan tragedi kemanusiaan yang paling buruk sejak berdirinya Indonesia modern. Bahkan yang terbesar setelah pembantaian kaum Yahudi oleh Nazi Jerman.
Dengan ... [selengkapnya]
|
|
80. |
| | oleh Imam Soedjono *** Out of Print *** Di negeri ini, sejarah tentang PKI adalah sejarah yang dipalsukan dan digelapkan oleh kekuasaan yang bengis. Dalam catatan sejarah Orde Baru, PKI selalu dicitrakan sebagai sosok gerakan politik yang kejam, pengkhianat bangsa, anti-agama, dan karenanya harus dilenyapkan. Dengan menentang arus ... [selengkapnya]
|
|