|
Sinopsis Buku: Ratusan ribu orang yang dianggap sebagai PKI dan simpatisannya terbunuh dan terbantai secara keji dalam Peristiwa 65-66. Peristiwa itu merupakan tragedi kemanusiaan yang paling buruk sejak berdirinya Indonesia modern. Bahkan yang terbesar setelah pembantaian kaum Yahudi oleh Nazi Jerman.
Dengan kekayaan data yang melimpah, buku ini memotret Gerakan 30 September, pembantaian kaum komunis, peranan militer dan imperialisme Barat, hingga lahirnya negara Orde Baru. Dengan analisa yang tajam, buku ini juga memaparkan perubahan-perubahan sosial, politik, ekonomi, kebudayaan dan ekologi, sebagai akibat dari berdirinya negara Orde Baru yang bercorak kapitalis dan fasis. Sebuah buku yang layak dibaca bagi siapa saja untuk memahami watak negara dan kekuasaan di Indonesia. Soeharto melancarkan pembantaian terbesar sejak holokaus Nazi. Ribuan orang dibantai dalam jangka waktu empat bulan. Banjir darah. Umumnya orang yang dibunuh adalah petani tak bertanah. Ia menghancurkan satu-satunya organisasi populer: Partai Komunis Indonesia. Yang menarik, Barat justru mereaksinya dengan euforia total. (Noam Chomsky) Dalam banyaknya yang terbunuh, pembantaian massa anti PKI di Indonesia adalah salah satu yang terburuk dalam jajaran pembantaian massa selama abad 20. (Helen Louise Hunter) Dalam empat bulan, di Indonesia orang mati lima kali sebanyak di Vietnam dalam duabelas tahun. (Betrand Russel) Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |