|
121. |
| oleh Jessica Huwae
Rp 43.000 Rp 36.550 "Skenario Remang-Remang menghadirkan sejumlah kisah kehidupan manusia yang mampu membuat kita berpikir, berefleksi, dan lebih menghargai hidup. Puitis, romantis, dan terkadang ... [selengkapnya]
|
|
122. |
| oleh Archan
Rp 34.000 Rp 28.900 [selengkapnya]
|
|
123. |
| Cinta yang dungu dan hantu-hantu oleh A. S. Laksana
Rp 49.000 Rp 39.200 Murjangkung kembali memeragakan kepiawaian Laksana sebagai pendongeng yang mahir meramu humor dan tragedi."—Majalah Tempo
"Jawaban untuk setiap pertanyaannya ... [selengkapnya]
|
|
124. |
| oleh Farida Susanty
Rp 45.000 Rp 38.250 Ini adalah cerita tentang orang asing. Merasa asing dengan diri sendiri, membagi rahasia dengan orang asing, mencoba menarik perhatian orang asing, dan memengaruhi hidup orang-orang asing.
[selengkapnya]
|
|
125. |
| oleh Suparto Brata
Rp 90.000 Rp 76.500 Saptono lahir dan tumbuh bersama kesengsaraan bangsa pada masa penjajahan bala tentara Dai Nippon. Ia ikut kelaparan saat kota Solo menjadi ajang pergulatan paham komunis, yang disusul dengan konflik ... [selengkapnya]
|
|
126. |
| oleh Afifah Afra
Rp 49.800 Rp 42.330 “K`podang kuning Ayo mabur, dolan kene Bareng bocah ayu Kinyis-kinyis duh Kesturi Ayo mabur bareng karo widodari K’podang kuning Ayo terbang, main ke sini Bersama bocah ayu Yang ... [selengkapnya]
|
|
127. |
| oleh Eko Purnomo
Rp 25.000 Rp 21.250 [selengkapnya]
|
|
128. |
| oleh Yanusa Nugroho
Rp 54.000 Rp 37.800 Tahun 2011 Yanusa Nugroho meraih penghargaan Kesetiaan Berkarya dari harian Kompas. Tahun berikutnya, 2012, cerpennya "Salawat Dedaunan" pun meraih penghargaan sebagai cerpen terbaik dari ... [selengkapnya]
|
|
129. |
| oleh Bintang Wijaya
Rp 39.800 Rp 27.860 Rumah di Surga setiap hati punya cinta, setiap rumah punya cerita.
Eko, seorang sulung, demi meneruskan usaha keluarga agar terus berkembang, dia ikhlas memupus mimpinya untuk punya ... [selengkapnya]
|
|
130. |
| oleh Tatyana
Rp 55.000 Rp 46.750 Jakarta, dalam cerita-cerita ini, adalah ceruk yang tenang tapi gersang, berisik tapi sunyi, gemerlap tapi muram. Jakarta seperti musik jazz: serbaada dan menawarkan segala kemungkinan. ... [selengkapnya]
|
|