|
Sinopsis Buku: �Para penjelajah besar Eropa adalah pria berani dan tekun. Tapi mereka tak menemukan apa pun. Magellan bukanlah yang pertama berlayar mengelilingi dunia, sama seperti Columbus bukan yang pertama menemukan benua Amerika. Jadi, kenapa para sejarawan terus menyebarluaskan fantasi ini? Kenapa The Times Atlas of World Exploration, yang menguraikan secara terperinci berbagai temuan para penjelajah Eropa, masih diajarkan di sekolah? Kenapa kaum muda terus-menerus disesatkan?�
�Gavin Menzies Gavin Menzies, penulis 1421, karya terlaris versi New York Times, menyuguhkan satu lagi telaah ulang sejarah yang mencengangkan, menyodorkan bukti baru meyakinkan yang menghubungkan awal mula Renaisans Eropa dengan penjelajahan yang dilakukan bangsa China pada abad ke-15. Kecemerlangan Renaisans meletakkan fondasi bagi dunia modern. Buku-buku pelajaran memberi tahu kita bahwa era itu terjadi sebagai hasil ditemukannya kembali pemikiran dan cita-cita Yunani serta Romawi klasik. Namun dalam buku ini, sejarawan kontroversial Gavin Menzies membantah pandangan tersebut. Menurut Menzies, pada 1434, China�yang saat itu merupakan peradaban dengan teknologi paling maju di dunia�memercikkan bunga api yang mengobarkan Renaisans di Eropa. Sejak itu, bangsa Eropa merengkuh berbagai pemikiran intelektual, penemuan, dan ciptaan bangsa China, yang semua itu membentuk dasar peradaban Barat saat ini. Florensia dan Venesia pada abad ke-15 merupakan pusat perdagangan dunia, menarik para pedagang dari segala penjuru bola bumi. Didasarkan pada penelitian bertahun-tahun, telaah sejarah yang menakjubkan ini menyatakan bahwa sebuah armada China�rombongan duta besar resmi sang kaisar�tiba di Tuscany pada 1434. Mereka disambut Paus Eugenius IV di Florensia. Delegasi tersebut mempersembahkan ilmu pengetahuan yang sangat kaya dari berbagai bidang: seni, geografi (termasuk peta dunia yang kemudian diwariskan pada Christopher Columbus dan Ferdinand Magellan), astronomi, matematika, percetakan, arsitektur, pembuatan baja, persenjataan militer, dan masih banyak lagi. Harta karun yang sangat besar berupa ilmu pengetahuan ini menyebar ke seluruh penjuru Eropa, memicu penemuan dan penciptaan masa Renaisans yang legendaris, tak terkecuali karya para genius macam da Vinci, Copernicus, Galileo, dan yang lain. Dalam 1434, Gavin Menzies menggabungkan telaah ulang sejarah dengan kegairahan sebuah petualangan penyelidikan. Ia membawa pembaca naik ke atas armada China yang mengagumkan saat mereka berlayar dari China menuju Kairo dan Florensia, dan kemudian pulang kembali melintasi dunia. 1434 adalah karya yang ditulis dengan penuh pengetahuan dan penalaran brilian, suatu karya yang akan mengubah cara kita memandang diri sendiri, sejarah, dan dunia kita. KRONOLOGI PERISTIWA 1421-1423 Sang navigator China yang hebat, Laksamana Cheng Ho, berlayar mengelilingi dunia dan menemukan Benua Amerika. Januari 1431 Kaisar China yang baru mengutus Cheng Ho dan armada raksasanya untuk melayari bumi dan mengumumkan kekuasaannya pada dunia. 1434 Sebuah delegasi dari armada China tersebut tiba di Florensia dan bertemu Paus Eugenius IV. Mereka meninggalkan sejumlah besar ilmu pengetahuan, termasuk peta, astronomi, matematika, seni, arsitektur, dan percetakan. 1460-an Bangsa Eropa mengadopsi astronomi China dan menolak Aristoteles dan Ptolemeus. 1490 Leonardo da Vinci mempelajari serangkaian gambar mesin dan ilmu teknik yang mengagumkan dari Florensia, yang sepertinya disalin dari �Nung Shu��sebuah risalah China yang dicetak pada 1313. 1492 Christopher Columbus mencapai Benua Amerika. Delapan belas tahun sebelumnya ia diberi sebuah peta kawasan Amerika oleh Paolo Toscanelli, yang mengaku telah mengumpulkan sedikit demi sedikit �informasi berlimpah yang baik dan benar dari orang-orang luar biasa berpengetahuan hebat� yang datang ke Florensia dari China pada 1434. 1506-1515 Munculnya berbagai peta dunia yang didasarkan pada pengetahuan bangsa China tentang dunia pada 1434. Peta-peta ini meliputi �Selat Magellan�, yang sebelumnya belum pernah dilihat bangsa Eropa. Gavin Menzies lahir di Inggris dan tinggal di China selama dua tahun sebelum Perang Dunia II. Ia bergabung dengan Angkatan Laut Inggris pada 1953 dan bertugas di divisi kapal selam sejak 1959 hingga 1970. Sejak keluar dari Angkatan Laut, ia sering kembali ke China dan Asia, dan sepanjang masa penelitiannya ia telah mengunjungi 120 negara, lebih dari 900 museum dan perpustakaan, serta setiap kota pelabuhan besar yang ada di akhir Abad Pertengahan. Menzies menikah, memiliki dua anak perempuan, dan tinggal di London Utara. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |