Cari berdasarkan:



Belenggu Ilmuwan & Pengetahuan
 








Belenggu Ilmuwan & Pengetahuan   
oleh: Andrew Goss
> Sejarah

List Price :   Rp 150.000
Your Price :    Rp 127.500 (15% OFF)
 
Penerbit :    Komunitas Bambu (G)
Edisi :    Soft Cover
ISBN :    6029402323
ISBN-13 :    9786029402322
Tgl Penerbitan :    2014-09-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    0
Ukuran :    0x0x0 mm
Berat :    424 gram
Sinopsis Buku:


Kepulauan Nusantara adalah surga untuk melakukan eksplorasi ilmiah. Para ilmuwan dari seluruh dunia pernah membuat penemuan penting di sana. Namun, mengapa nama-nama ilmuwan Indonesia itu sendiri hampir tidak pernah muncul dalam catatan sejarah ilmu pengetahuan? Dalam buku ini Andrew Goss menganalisis zaman ke zaman kehidupan profesional para naturalis dan ahli biologi di Indonesia untuk menunjukkan apa yang terjadi pada ilmu pengetahuan ketika negara menjadi satu-satunya patron terhebat.


Melalui sokongan dana untuk membayar penelitian, para ilmuwan di Indonesia mengikuti agenda negara yang terutama dipusatkan untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya yang paling berharga—terutama tanaman pangan ekspor: kina, gula, kopi, teh, karet, dan nila. Hasilnya adalah satu kelas birokrat botani  yang Goss juluki sebagai “floracrats”. Dengan menggunakan arsip-arsip dan sejarah lisan, Goss menunjukkan bagaimana para ilmuwan ini berusaha mewujudkan cita-cita Aufklarung alias Pencerahan dari ilmu pengetahuan yang objektif, universal, dan berguna, bahkan ketika mereka mengkhianati cita-cita tersebut karena gagal membagi pengetahuan sains kepada masyarakat umum.


Dalam setiap bab, Goss memerinci fase kekuatan dan karakter ilmuwan di Indonesia yang telah berjuang dengan dilema ini, sejak awal era kolonial, melewati kemerdekaan, hingga negara Indonesia modern. Goss menunjukkan betapa kemerdekaan hanya berpengaruh terbatas bagi komunitas ilmuwan, tidak peduli betapa idealisnya ilmuwan itu tetap berpatron pada negara. Memang benar bahwa ilmu pengetahuan adalah alat negara, tetapi negara telah membatasi proses penyerapan ilmu pengetahuan, dan akhirnya gagal untuk memimpin masyarakat, tak mampu berperan sebagai penghubung antara masyarakat  dan  negara. Ilmu pengetahuan masih menjadi urusan bagi segelintir kaum elite yang memang memiliki minat dan bakat.


“Kemampuan analitis yang cerdik dan tajam, Andrew Goss dengan cermat menelusuri bagaimana, kapan, dan mengapa para ahli biologi masa kolonial menganut ajaran pencerahan, kemajuan, dan ilmu pengetahuan.” Ann Laura Stoler, penulis Carnal Knowledge and Imperial Power: Race and the Intimate in Colonial Rule


“Kajian ilmu pengetahuan di Hindia Belanda yang cerdas dan elegan, baik ketika Indonesia menjadi jajahan Belanda, dan ketika Indonesia akhirnya dikembalikan ke warga negaranya sendiri. Buku ini cemerlang, cerdas, dan ditulis dengan baik.” Eric Tagliacozzo, penulis Secret Trades, Porous Borders: Smuggling and States along a Southeast Asian Frontier, 1865–1915





Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
oleh George Coedes, Louis-Charles Damais, Hermann Kulke, Pierre-Yves Manguin
Rp 75.000
Rp 63.750

Sriwijaya adalah kerajaan tertua di Indonesia yang membentangkan jaringannya dari India hingga ke Tiongkok, dalam bidang ekonomi maupun agama. ...  [selengkapnya]

oleh Soedjipto Abimanyu
Rp 160.000
Rp 136.000
Pastinya, orang-orang tak lagi asing dengan ramalan Jayabaya, yang meramalkan tentang para pemimpin negara Indonesia. Nah, ramalan Jayabaya itu ...  [selengkapnya]
oleh Emsan
Rp 45.000
Rp 38.250

Apa rahasia sukses Tiongkok sehingga menjadi raksasa Asia, bahkan dunia? dalam buku ini, diluas secara ...  [selengkapnya]

oleh Nino Oktorino
Rp 38.800
Rp 32.980

Seri Konflik Bersejarah menghadirkan bermacam-macam konflik dalam skala kecil maupun besar yang dianggap memiliki arti penting dalam sejarah ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement