|
Sinopsis Buku: Hafalan Shalat Delisa (Cover Baru) "Novel tentang bacaan shalat anak 6 tahun dengan latar belakang bencana tsunami ini sangat mengharukan. Nilai keikhlasan dengan halus di jalin pengarangnya ke dalam plot cerita dunia kanak-kanak ini. Saya membacanya dengan rasa sentimental, karena selepas tsunami saya pernah bolak-balik ke Lhok Nga itu" ..... (Taufiq Ismail, Penyair) "Buku yang indah ditulis dalam kesadaran ibadah. Buku ini mengajak kita mencintai kehidupan, juga kematian, mencintai anugerah juga musibah, dan mencintai indahnya hidayah" ..... (Habiburrahman El Shirazy, Novelis / Penulis Best Seller Ayat-Ayat Cinta) Bidadari Bidadari Surga Kepedihan, penderitaan, suka cita, canda tawa, cinta dan pengorbanan, tumpah ruah di pondok bambu lembah lahambay rumah keluarga mamak Lainuri dan Laisa. Pengorbanan tulus tiada tara seorang Laisa. Setelah bapaknya meninggal dicabik-cabik harimau gunung Klendeng, mamak Lainuri lantas berjuang demi kelangsungan hidup anak-anaknya. Laisa memutuskan berhenti sekolah dan berjanji dalam hatinya untuk memperjuangkan pendidikan adik-adiknya hingga mereka sukses. Dalimunte, Profesor muda yang mengejutkan dunia science dengan penelitiannya “Pembuktian tak terbantahkan Bulan yang pernah terbelah”. Dan penelitiannya tentang badai elektromagnetik antar galaksi. Profesor yang berhasil menciptakan rangkaian kincir air saat umurnya beranjak 12 tahun, sebagai cikal bakal kemakmuran di lembah Lahambay. Ikanuri dan Wibisana, 2 orang teknisi dan pengusaha sparepart hingga menjual sasis ke Eropa bersaing dengan perusahaan China. Dua bocah yang hampir diterkam siluman gunung klendeng karena saking bebalnya mereka. Yashinta, si kecil manis yang berubah menjadi peneliti pada lembaga konservasi alam, menjelajah lebih dari 27 gunung di dunia. Ia mendaki, memanjat dan menyelam hingga pedalaman papua. Mungkin jika ia tak melihat berang-berang pagi itu bersama kak Laisa, ia tak akan sesukses itu, hingga kuliah S2 di Belanda. Amelia Selamat datang di dunia Anak-anak Mamak. Dunia yang tidak pernah kalian bayangkan sebelumnya. Di mana rasa ingin tahu dan proses belajar menyatu dengan kepolosan, kenakalan, hingga isengnya dunia anak-anak. Siapa tidak tahu si sulung Eliana?! Di sekolah, di kampung, di Kota Kecamatan, bahkan Pejabat Kota Kabupaten, semua mengenal 'Eli si Pemberani'. Maka, jangan pernah coba-coba membuatnya marah. Anak Mamak nomor dua adalah 'Pukat si Jenius'. Kelak semua orang akan tahu betapa pintarnya Pukat; calon profesor, penemu hebat, demikian Pak Bin guru sekolahnya membanggakannya. Yang ketiga adalah anak paling jahil sedunia, Burlian. Ia 'Anak Spesial'. Tak ada seorang pun yang menandingi keteguhan hatinya. Amelia, si bungsu yang paling disayang. Ia sebal jika diledek hanya akan menjadi 'Penunggu Rumah'. Kelak, ia tahu sejauh apa pun ia pergi, takdir akan membawanya kembali. Bapak dan Mamak mereka sungguh telah mewariskan sifat-sifat baik pada keempatnya. Di tengah kesederhanaan dan keterbatasan, tersemat kasih sayang keluarga dan pengorbanan. Sebuah pemahaman baik atas kehidupan yang akan terus melekat hingga mereka tumbuh dewasa. *** "Serial Anak-anak Mamak adalah potret keluarga impian." - Niam Masykuri, Editor in Chief Majalah Parents Guide "Serial ini sempurna untuk memahami dunia anak-anak." - Ulil Absar, penggalan review dari ratusan review di www.goodreads.com "Sebuah kisah yang mengharukan, sekaligus penuh bersitan hikmah. Layak dikoleksi sebagai bacaan keluarga." - Ahmadun Yosi Herfanda, Ketua Komunitas Sastra Indonesia Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |