Destinasi Pariwisata, sebagai produk developmentalisme, di Indonesia pada awalnya lebih dilihat dari perspektif teori-teori strukturalisme. Namun akhir-akhir ini, dengan semakin bertambah kritisnya pemikiran para ilmuwan dan praktisi kepariwisataan, penggunaan perspektif teori-teori strukturalisme sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan perkembangan ilmu pariwisata. Kehadiran buku ini ingin membagi perspektif lain untuk melihat destinasi pariwisata, yaitu dari perspektif ilmu kajian budaya. Materi-materi yang disajikan di samping mempergunakan perspektif teori-teori strukturalisme, juga dipertentangkan dengan materi-materi dari perspektif ilmu kajian budaya, dengan harapan pembaca mendapatkan makna lain dari destinasi pariwisata berbasis masyarakat. Terlepas dari kelemahan teknik penulisan serta penyajian seperti ini, ada makna sebelumnya yang tidak terlihat menjadi nyata di depan mata dan dalam pikiran.
Buku Destinasi Pariwisata Berbasis Masyarakat ini memaparkan perkembangan paradigma wisata. Pembahasan meliputi gambaran umum perkembangan pariwisata, destinasi pariwisata, pengelolaan destinasi pariwisata, dampak sosial budaya di destinasi pariwisata, pariwisata berbasis masyarakat, kajian budaya dan destinasi pariwisata, implementasi pariwisata berbasis masyarakat di destinasi pariwisata, dan kesimpulan. Kebangkitan pariwisata dibahas dengan penekanan pada keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan destinasi pariwisata. Buku ini mencantumkan beberapa tabel yang melengkapi materi pembahasan. Selain itu, terdapat juga daftar istilah yang berkaitan dengan pariwisata budaya dalam glosarium khusus.