|
Sinopsis Buku: “Lebih ‘menggugah’ mana—perempuan telanjang atau perempuan berbikini? Tergantung, yang dicari instant gratification atau enjoyment of anticipation. Mungkin sedikit aneh menganalogikan buku ini dengan perempuan, tapi itulah yang keluar dari benak saya ketika bersentuhan dengan buku ini. Buku ini bukan tentang informasi fakta superlengkap atau ‘promosi’ yang berusaha menenggelamkan pembacanya pada ‘produk’ sampai kehilangan jejak sebab ketertarikannya. Buku ini lebih kepada kepolosan pengalaman perjalanan, pengalaman 5 indra, pengalaman pengetahuan. Tapi ini sama sekali bukan kelemahan. Justru inilah kekuatan ‘33 Pantai Tersembunyi di Yogyakarta’. Keindahan bukanlah fakta; dia kesimpulan dari rasa dan nuansa. Kegembiraan bukanlah 5W1H; dia ‘hanya’ respons cerita. "Buku ini bak perempuan berbikini; dia tak perlu telanjang untuk menggugah antisipasi dan rasa penasaran pembacanya. Saya orang Yogya dan tidak mengira Yogya bisa lebih seksi daripada yang selama ini saya ketahui. Target berikutnya: menelanjanginya.” —Noe Letto Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |