"Berkiprah selama hampir lima puluh tahun sebagai komposer, pemusik, bintang film dan tokoh agama, Rhoma Irama telah menjadi salah satu aktor kultural utama di Indonesia. Musiknya, yang kerap mengandung kritik sosial dan politik yang tajam, membuat pemerintah merasa perlu melakukan kontrol dan membuat regulasi. Tak satu pun seniman lain dalam sejarah musik Indonesia yang memiliki penggemar setia dengan jumlah yang demikian besar. Kita memerlukan studi-studi seperti karya Moh. Shofan ini, Rhoma Irama: Politik Dakwah dalam Nada, tidak saja karena lagu-lagunya yang luar biasa, tetapi juga pengaruhnya yang mendalam dalam arus sejarah musik populer Indonesia. Siapa pun yang ingin mengetahui kebudayaan dan sejarah Indonesia sudah tentu wajib mempelajari tokoh yang mengesankan ini. Terima kasih, Moh. Shofan, karena telah memberi Rhoma Irama perhatian, yang di atas segalanya berhak diterimanya."
- Andrew N. Weintraub, Professor of Music Director of Graduate Studies University of Pittsburgh USA
"Dalam pengamatan saya, Shofan bukan hanya penggemar lagu-lagu Rhoma Irama. Lebih dari itu ia sebenarnya seorang penikmat dan penghayat yang telah menemukan nilai estetik dari debur jantungnya Rhoma. Sebagai seorang intelektual, Shofan tetap menjaga diri untuk tidak hanyut dan larut, agar ia tetap sebagai dirinya sendiri. Itulah kenapa buku ini menjadi menarik bagi saya."
- D. Zawawi Imron, Budayawan
"Rhoma Irama adalah pembuat revolusi dan modernitas musik dangdut. Dengan keragaman tema lirik, dari cinta, pesan moral, pesan sosial sampai lirik yang bernuansa politik. Pilihan tampil dengan instrumen musik yang 'baru' bagi musik dangdut "yakni pemakaian brass section (musik tiup), keyboards, gitar elektrik dengan sesekali memilih melodi rock, adalah sesuatu yang beda. Buku tentang Rhoma Irama ini akan menjadi referensi bagi music lovers, betapa pentingnya menemukan identitas untuk memimpin genre musik, dan Rhoma Irama adalah Raja di Genre Musik Dangdut."
- Bens Leo, Pengamat Musik
"Rhoma Irama bukan hanya seorang musikus genius yang memimpin Soneta Group lebih dari empat puluh tahun, tetapi juga eksis sebagai seorang agamawan/dai yang mendirikan organisasi Fahmi Tamami (Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Mushala Indonesia) yang kini tersebar di 28 provinsi di Indonesia. Sebagai calon presiden, ia dikenal jujur, anti korupsi, dan mempunyai komitmen besar terhadap Pancasila. Visi dan misinya tertuang dalam lirik lagu-lagunya yang menggambarkan harapan dan cita-cita masyarakat."
- K.H. Manarul Hidayat, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahbubiyah
Sosok Genius Di Balik Desain Produk Apple Yang Menakjubkan oleh Leander Kahney
Rp 74.500 Rp 63.325 "Jony Ive memiliki kuasa operasional yang lebih besar dari siapapun di Apple."
- Walter Isaacson, penulis biografi ... [selengkapnya] | oleh Dr. Erlita, dkk
Rp 140.000 Rp 119.000 “Tak ragu-ragu lagi, Siwabessy, sebagai putra Maluku, memilih kemerdekaan diri dalam wadah Republik Indonesia. Dan, sebagai putra Nusantara, ... [selengkapnya] | Dari Cobacabana Hingga Barcelona Kisah Perjuangan Talenta Muda Negeri Samba Hingga Menjadi Idola Eropa oleh Arson HMS
Rp 30.000 Rp 25.500 Siapakah pemain bola pemegang rekor transfer pada musim kompetensi 2013 - 2014. secara resmi pemegang rekor adalah Garreth Bale yang dibeli Real ... [selengkapnya] | oleh Tofik Pram
Rp 72.000 Rp 61.200 PRAMOEDYA ANANTA TOER takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
Kuasa waktu memang telah mengakhiri lakon ... [selengkapnya] |