|
Sinopsis Buku: “Tak ragu-ragu lagi, Siwabessy, sebagai putra Maluku, memilih kemerdekaan diri dalam wadah Republik Indonesia. Dan, sebagai putra Nusantara, kepada bangsa Indonesia pulalah Siwabessy mengabdi sebagai cendekiawan, dokter, radiolog, guru besar, kepala BATAN, Menteri Kesehatan, dan Anggota Dewan Pertimbangan Agung.” — Prof. Emil Salim, Ph.D.; Ketua Dewan Pertimbangan Presiden “Orang Indonesia di kawasan Timur Indonesia seharusnya bangga bahwa dari lingkungan mereka muncul tokoh pertama bangsa Indonesia yang menjadi ahli atom terkemuka dan disegani di luar negeri.” — Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono; Anggota Dewan Pertimbangan Presiden “Lahirnya filosofi dan sistem Pelayanan Kesehatan Primer terintegrasi dan sistem rujukan vertikal dua arah: integrasi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, serta integrasi puskesmas dengan rumah sakit rujukan ini adalah brainchild Menkes Prof. DR. G. A. Siwabessy.” — Mayjen (Purn.) Dr. Ben Mboi, MPH; Mantan Gubernur NTT “Tahun 60-an Pak Siwabessy sudah selalu membicarakan pemanfaatan nuklir untuk pembangkit listrik, padahal saat itu kebutuhan listrik di Pulau Jawa baru 1.000 MWe. ‘Kita harus jauh melihat ke masa depan,’ katanya.” — Dr. Djali Ahimsa, M.Sc.; Mantan Dirjen BATAN “Yang monumental adalah keberanian Prof. DR. G. A. Siwabessy untuk membangun reaktor nuklir di Bandung meskipun kondisi sumber daya manusia Indonesia, kemampuan teknologi, dan peralatan masih terbatas.” — Dr. Budi Soedarsono; Mantan Deputi Dirjen BATAN Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |