|
Sinopsis Buku: Kebanyakan biografi disajikan berupa tulisan faktual layaknya berita tentang seorang tokoh. Namun tidak demikian dengan Yuni Shara, 35 Cangkir Kopi karya Tamara Geraldine ini. Kepiawaian Tamara mengolah kata telah mem-beri dimensi lain pada penulisan biografi.
Dimensi story telling begitu kental terasa di setiap bab yang mengisahkan kehidupan Yuni Shara. Seperti cerita sebatang pohon kelengkeng tentang Yuni kecil yang senang memanjat-manjatnya. Atau kisah Ibu Soen, guru kesenian yang mendorong Yuni kecil ?pelajar SD kurus, hitam, berambut jagung, jagoan nyanyi sekampung? menjadi penyanyi terkenal yang cantik. Dan pada cerita dua kakak beradik Yuni-Krisdayanti yang bertukar masa keemasan, Tamara menyajikannya dengan unik berupa questionnaire berisi tulisan tangan mereka berdua. Juga ada kisah penahanan Henri Siahaan, suami Yuni, yang baru-baru ini menghebohkan dunia infotainment Indonesia. Pada setiap judul bab, Tamara memakai kata cangkir sebagai metafora. 35 Cangkir Kopi berarti 35 tahun perjalanan hidup, karier, dan cinta Yuni Shara. Di kalangan artis, Yuni terkenal tidak mudah berbagi. Semua berita tentangnya selalu diketahui belakangan oleh infotainment. Buku ini merupakan satu-satunya dokumentasi 'kejujuran Yuni' dari mata seorang sahabatnya, Tamara Geraldine. Dilengkapi karya foto Darwis Triadi, buku ini terlihat indah baik secara visual maupun literal. Tidak mungkin tidak menyebut dirinya si mungil, si imut atau si lucu, ia memang diciptakan untuk menjadi seperti itu. Sebagai salah satu kolektor album lagu-lagu lawasnya, harus saya katakan, suara Yuni bagai kamus yang menjabarkan terjemahan kata 'renaissance' yang sesunguhnya. (Adrie Subono, promotor musik) Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |