|
Sinopsis Buku: Dunia tak pernah sepi dari berbagai gejolak dan krisis. Apalagi pada periode pasca liberalisasi sektor finansial yang terjadi pada 1980-an yang memunculkan hegemoni finansial.
Tiga arus besar, yaitu liberalisasi finansial di tingkat global, deregulasi pada level nasional serta inovasi produk-produk finansial pada level korporasi, berujung pada tingginya instabilitas finansial. Dan karena itu, stabilitas finansial menjadi hal yang begitu penting bagi kehidupan bersama. Dia telah menjadi �barang publik�. Pustaka ini mengulas berbagai fenomena krisis di dunia. Mulai dari krisis �Tulip Mania� (1936-1637), Depresi Besar (1929), Krisis Di Asia (1998), hingga Krisis Subprime Mortgage di AS belakangan ini. Dampak dan nilai pembelajarannya bagi Indonesia, diuraikan lengkap. Masyarakat luas perlu membaca buku ini guna memahami fenomena finansial global dan bagaimana menyikapinya. Buku ini ditulis untuk membantu para mahasiswa ilmu ekonomi dan bisnis, sarjana maupun pascasarjana, khususnya peminatan ekonomi finansial yang berkembang pesat akhir-akhir ini, dalam memahami dinamika sistem finansial global. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |