|
11. |
| | oleh Remy Sylado *** Out of Print *** Sepenggal kisah-kasih asmara anak manusia di bawah suasana penindasan sewenang-wenang pada masa Orde Baru. Novel ini meraih penghargaan Khatulistiwa Literary Award 2002. [selengkapnya]
|
|
12. |
| | oleh Remy Sylado *** Out of Print *** Di usianya yang ke-59, Remy Sylado sang pesyair mbeling beralih dari "fase telanjang" ke "fase berbaju". Dengan kata-katanya sendiri, "...Dalam kebebasan berekspresi dengan kata-kata tertulis, di situ terpikirkan sekaligus pengawasan diri sendiri menyangkut dorongan estetik atas asas estetik ... [selengkapnya]
|
|
13. |
| | oleh Remy Sylado *** Out of Print *** Novel yang sarat kritik sosial tentang kemunafikan, korupsi serta kekerasan atas nama suku dan agama. [selengkapnya]
|
|
14. |
| | oleh Remy Sylado *** Out of Print *** Trafiking Perempuan Indonesia, Remy Sylado telah merampungkan novel terbarunya Mimi Lan Mintuna. Dalam novel ini Remy membeberkan jatuh-bangun kesetiaan sepasang suami-istri di tengah buasnya mafia perdagangan perempuan. Kesetiaan mereka tandas sampai akhir bagaikan pasangan mimi dan mintuna.Sang ... [selengkapnya]
|
|
15. |
| | Menuju Sosok Khalifah oleh Remy Sylado *** Out of Print *** Saya ingin ingatkan saudara-saudara, bahwa kita, sebagai bangsa yang taat kepada Allah-tidak seperti Smissaert kafir yang hanya bisa berpestapora dan mabuk-mabukan di Bedoyo�haruslah kita berdiri di tanahair yang dikaruniakan Allah kepada kita dengan sikap sejati manusia beriman, dengan mengingat ... [selengkapnya]
|
|
16. |
| | Menggagas Ratu Adil oleh Remy Sylado *** Out of Print *** Pahlawan, gelar itu begitu agung. Karenanya tak sembarang orang mampu menyandang keagungan ini.
Diponegoro adalah pahlawan besar yang pernah dimiliki bangsa ini. Tak urung, di balik nama besar ini tersaji kenyataan hidup yang selalu menarik untuk ditelisik.
Novel Pangeran Diponegoro, ... [selengkapnya]
|
|
17. |
| | oleh Remy Sylado *** Out of Print *** Inilah buku pertama yang memuat puisi-puisi mbeling karya Remy Sylado, pencetus gerakan puisi mbeling, dari
1971 sampai 2003. [selengkapnya]
|
|
18. |
| | oleh Remy Sylado *** Out of Print *** Kaisar Ming, Yung Lo, memberi kepercayaan kepada Ceng Ho, sebagai orang paling dipercaya yang telah berjasa baginya, untuk memimpin pelayaran muhibah ke Nusantara.Diam-diam Menteri Keuangan menyelundupkan dua orang yang jahat di dalam kapal induk. Yang satu insaf tapi tidak berani pulang ke Cina, ... [selengkapnya]
|
|