|
|
Sinopsis Buku: �Kami tergeletak di antara reruntuhan pesawat. Tubuh kami berada di tepi sebuah lubang dengan kemiringan 45 derajat yang siap mencemplungkan kami ke suatu tempat tak dikenal. Dalam deru angin dan salju yang sangat dingin, kami berayun-ayun pada ketinggian 76 meter dari puncak�jarak antara hidup dan mati.�
�Ayah dan aku adalah satu tim, dan dia adalah Superman.�
Itulah yang ditulis Norman. Tetapi kini, sang ayah telah tewas sedangkan dirinya masih berusia sebelas tahun dan terjebak dalam gunung bersalju setelah pesawatnya menabrak gunung.
Dalam duka yang mendalam, Norman yang dipenuhi kenangan akan didikan ayahnya, berjuang mati-matian menembus medan yang sangat berat, dinginnya salju dan badai es tanpa makanan tanpa minuman. Bocah itu mencoba bertahan hidup seorang diri.
Resensi Buku:
Buku Lainnya oleh Brandon Mull:
| Rp 74.000 Rp 62.900 Galloran sudah ditangkap, tidak dibunuh. Dia masih hidup.Dia belum benar-benar kalah. Nedwin mencoba mengumpulkan keberanian untuk menyelamatkan ... [selengkapnya] | | Rp 84.000 Rp 71.400 Setelah berabad-abad berstrategi, Sphinx Pemimpin Perhimpunan Bintang Malam mengincar artefak terakhir yang bisa digunakan untuk membuka Penjara ... [selengkapnya] | | Rp 79.000 Rp 67.150 ...Aku mempunyai informasi tentang dua artefak yang tak kaumiliki...
Aku takkan menyertakan perincian spesifiknya dalam jurnal ... [selengkapnya] | | Rp 79.000 Rp 67.150 Sekelompok peri melesat cepat. Sayap mereka tidak berkilat saat diterpa sinar matahari. Walaupun langit cerah dan matahari terik, lusinan peri itu ... [selengkapnya] |
Lihat semua buku yang dikarang oleh Brandon Mull »
| Tentang Pengarang:
adalah penulis Amerika Serikat. Karyanya yang terkenal yaitu seri fantasi Fablehaven, menjadi New York Times' bestseller. Mull juga menulis The Candy Shop War. Penulis yang menjadi inspirasinya antara lain J. R. R. Tolkien, C. S. Lewis, dan J. K. Rowling [ selengkapnya]
|
Buku Sejenis Lainnya:
oleh Bryan Mealer
Rp 69.800 Rp 59.330 Pada tahun 1996, perang di Rwanda menyebar sampai ke perbatasan Kongo, Afrika, memicu konflik yang akhirnya merenggut lebih banyak nyawa daripada ... [selengkapnya] |
Lihat semua buku sejenis »
Advertisement
|
|