|
Sinopsis Buku: Berapa jumlah korban tewas? Menurut Fact Finding Commision di bawah pimpinan Mayjen Dr Soemarno sekitar 80.000 orang. Namun Komandan RPKAD Kolonel (Inf) Sarwo Edhie Wibowo memberikan taksiran tiga juta orang. �Bunuh aku,� perintah Kolonel (Inf) Abdul Latief, Komandan Brigif I/ Djaja Sakti, ketika disergap. Tempurung kaki kirinya ditembak, paha kanannya ditusuk bayonet tetapi dia baru diajukan ke Mahmilti 15 tahun kemudian.
�Kita sudah kalah,� keluh Brigjen Soepardjo, Panglima Komando Tempur Mandau, sambil terduduk di lantai, begitu mendengar Presiden Soekarno mengeluarkan perintah cease fire pada Jumat sore 1 Oktober 1965. Letkol (Inf) Untung Sjamsuri, Komandan G30S, menulis surat permintaan maaf, mendengar anak buahnya tanpa sengaja telah menembak mati seorang anggota Polri. Demikian sederetan catatan Julius Pour ketika menyusun kembali jigsaw puzzle mengenai sebuah peristiwa dahsyat yang berlangsung 45 tahun lalu. Diawali dengan Malam Jahanam berupa penculikan terhadap sejumlah Jenderal Angkatan Darat, dilanjutkan dengan pembunuhan. Riak ombak kecil tersebut ternyata merupakan awal gelombang raksasa yang akhirnya melanda seluruh penjuru Indonesia. Menumbangkan pemerintahan Orde Lama sekaligus memunculkan Orde Baru. Resensi Buku:
oleh: Indra Putra Sangat-sangat menarik untuk dibaca Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |