|
Sinopsis Buku: Buku ini membahas tentang solusi terhadap adanya indikasi krisis esensial kepemimpinan di dalam berbangsa dan bernegara di negeri ini, yakni antara lain :
1. Krisis nilai-nilai ketuhanan. Spiritual atau religius. Yakni adanya indikasi melunturnya rasa takut akan Tuhannya. Seperti, adanya sebagian di antara mereka yang telah memiliki titel sebagai tanda tingginya intelektualitas mereka, hampir setiap tahunnya mereka menunaikan ibadah haji, bahkan umrahpun berulang kali, namun ironisnya nilai-nilai spiritualitas mereka tidak tampak dalam etos kerja dan kinerja kepemimpinan mereka. 2. Krisis nilai-nilai moral (akhlak). Yakni adanya indikasi melunturnya etika dan moral kerja dalam aktivitas kepemimpinan. Seolah mereka tidak dapat lagi membedakan antara yang hak dengan yang batil, antara yang halal dengan yang haram, antara yang terpuji dengan yang tercela, antara yang patut dengan yang tidak patut, antara hak Allah dengan hak hamba, antara yang baik dengan yang buruk dan antara yang bermanfaat dengan yang bermudharat. 3. Krisis nilai-nilai psikologis (mental). Yakni adanya indikasi melunturnya kesabaran, ingatan dan pikiran, sikap, perilaku dan tindakan yang sehat dan positif. Eksistensi buah pemikiran positif untuk membangun nilai-nilai dalam berbangsa dan bernegara di negeri ini sangat berat dan akan selalu mengalami tantangan dan rintangan dari sekelompok manusia yang tidak ingin hadirnya sebuah perbaikan dan kebenaran yang hakiki. 4. Krisis nilai-nilai sosial. Yakni adanya indikasi melunturnya rasa sosial yang dalam sehingga terjadi dan munculnya penyakit sosial yang sangat mengancam eksistensi dan jati diri bangsa dan negeri ini; seperti kemiskinan, kriminalitas, perjudian, pelacuran, narkoba, korupsi, individualisme, premanisme dan sebagainya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |