|
Sinopsis Buku: Belum pernah ada teknologi yang bisa membuktikan seperti apakah perjalanan seorang hamba di alam barzakh. Belum pernah ada! Kalau saya dikafani dan dikubur hidup-hidup lalu merasakan seperti apakah himpitan tanah yang panas--atau semilir angin yang menyejukkan raga saya atau lainnya--itu hanyalah bagian upaya untuk mencari kebenaran bahwa hal itu AKAN terjadi dan bukan seperti dikatakan mereka yang tidak bertuhan bahwa barzakh dan akhirat hanyalah dongeng sebelum tidur. Saya tahu bahwa saya tidak akan sampai pada hakikatnya. Itu hanya ilmu Allah yang diberikan kepada Rasul-Nya. Sementara ini hanyalah setitik debu yang melayang dalam cahaya matahari. Izinkan saya, Saudaraku, untuk menunjukkan kepada siapa saja, begini loh rasanya mati sebagai ahli sholawat, anak yang berbakti kepada orang tua, suami yang sayang kepada keluarga, dan menjadi tukang becak yang menerima takdirnya serta mensyukuri rezeki-Nya. Begini loh rasanya. Tapi izinkan saya juga untuk mengisahkan bagaimana rasanya ketika saya masuk liang lahat dan memposisikan diri saya sebagai penjudi, tukang main perempuan, anak yang durhaka kepada ibunya, bandar Narkoba dll. Saya akan bersyukur kepada Allah SWT kalau saya bisa menghampiri banyak saudara saya melalui dakwah ini. Doa saya, Ya Allah perbanyaklah jumlah para Ahli sholawat, jumlah suami yang sayang kepada keluarganya, jumlah istri yang taat kepada suaminya, jumlah adik-adik pelajar dan mahasiswa yang memanfaatkan masa muda mereka dalam kebajikan, dan jumlah manusia yang berada pada kebenaran-Mu. Mohon izinmu Wahai Maulla yang senantiasa menghujan-deraskan pujian dan keselamatan kepada sebaik-baiknya makhluk ciptaan (Muhammad Saw). Terimalah cara dakwahku ini. *** "Buku ini mengajak kita menemukan hikmah tersendiri melalui dakwah yang dilakukan dengan cara berbeda. Pengalaman langsung penulis buku ini yaitu Gus Nur, bukanlah merupakan perbuatan syirik atau bidah melainkan tidak ada bedanya dengan berceramah di atas mimbar." - KH. Drs. Marsudi Suhud (Sekjen Pengurus Besar Nahdatul Ulama). Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |