|
Sinopsis Buku: �Sementara orang kecil menderita terus, dan elite politik saling menghujat terus mengapa Gus Dur melucu terus?� (Oom Pasikom, Kompas)
"Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi Presiden Keempat RI sebagai figur perekat berbagai komponen bangsa yang saat itu sedang terkoyak. Tetapi, perjalanan politik presiden yang kiai ini ternyata berlikaliku. Berbagai pernyataannya kerap kontroversial dan menimbulkan teka-teki. Humor-humor politik yang sering ia lontarkan kian membingungkan banyak orang. Apakah pernyataan kontroversial itu merupakan bencana atau berkah bagi Gus Dur sendiri selaku Presiden? Pernyataan Gus Dur bahwa anggota DPR mirip Taman Kanak-kanak menuai protes. Kasus �Buloggate� dan �Bruneigate� yang menerpa sang Presiden memunculkan manuver politik Sidang Istimewa MPR yang berujung pada pemakzulan Presiden yang juga Ketua PBNU itu." "Bagaimana situasi politik nasional pada saat-saat terakhir sebelum Gus Dur dilengserkan? Benarkah Gus Dur menangis saat mengeluarkan dekrit pembubaran DPR? Semua jawabannya ada dalam buku ini, yang merupakan rekam jejak perjalanan pemerintahan Gus Dur, mulai dari encalonan, proses pemilihan, ketika berada di Istana Negara, sampai kembali ke Ciganjur. Pemerintahan yang singkat, namun sangat penting dalam perjalanan sejarah Indonesia." Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |