|
Sinopsis Buku: Agak mengherankan memang, mengapa kasus-kasus Flu Burung dan HIV AIDS begitu sangat merisaukan dan menyedot perhatian publik. Sampai-sampai, dari tingkat pemerintah pusat hingga ke RW/RT dengan sigap melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah penyebarannya. Sebab yang ditakutkan dari kedua penyakit tersebut adalah akibatnya yang kerap berujung pada kematian.
Tapi jika itu halnya, mengapa respon publik cenderung bertolak belakang dengan kematian yang disebabkan kecelakaan transportasi. Padahal faktanya, korban-korban kecelakaan lalu lintas jumlahnya justru berlipat-lipat dari korban Flu Burung dan HIV AIDS. Menurut data yang dirilis kurang lebih 30.000 jiwa meninggal dunia per tahun atau rata-rata 82 orang per hari. Bahkan World Bank menjulukinya dengan istilah Silent Tsunami. Sering kali hening dari perhatian publik, meski akibatnya sedahsyat Tsunami. Melalui buku ini, penulis bertutur dengan menyodorkan data yang menunjukkan betapa tragisnya implikasi dari kecelakaan transportasi. Sebagai bagian dari ikhtiar untuk menggugah kepedulian bersama akan pentingnya manajemen transportasi yang dapat menjamin public safety. Sekaligus memberikan pemahaman arti penting berasuransi dalam konteks manajemen risiko, manakala kemalangan dalam bertransportasi tak dapat terelakkan. "....dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, penulis mampu menyadarkan kita mengenai tingginya risiko kecelakaan lalu lintas dan memaparkan bagaimana peran pemerintah melalui mekanisme asuransi merespon persoalan tersebut. Buku ini juga menggugah kita tentang perlunya pendekatan yang lebih holistic untuk mengurai masalah keselamatan transportasi". Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |