|
Sinopsis Buku: Otonomi Daerah (OTDA) membawa angin “reformasi†baik dalam perencanaan pembangunan daerah, hubungan eksekutif-legislatif, maupun relasi antara pusat-daerah, dan pemerintah-bisnis. Paradigma pembangunan pun bergeser dari sentralisasi menjadi desentralisasi: dari “pembangunan di daerah†menjadi “membangun daerahâ€Â. Namun, dalam praktek, masih banyak “pekerjaan rumah†yang harus diselesaikan seperti menjamurnya praktek politik uang, korupsi multitingkat, bad governance,memburuknya iklim investasi, ketertinggalan Kawasan Timur Indonesia, dan beralihnya fanatisme sektoral menjadi fanatisme daerah yang overdosis.
Dengan mengkaji secara kritis berbagai masalah dan strategi membangun daerah di era Otonomi Daerah, buku ini dirancang dengan kajian teori, studi empiris, maupun ilmiah populer. Fokus penyajian adalah pada sejauh mana OTDA menimbulkan perubahan-perubahan penting di daerah seperti bagaimana menyusun perencanaan pembangunan daerah, memilih strategi yang tepat, dan menangkap peluang bisnis di daerah. Buku ini diharapkan tidak hanya berguna bagi birokrat daerah, namun juga mahasiswa, para pengambil kebijakan di tingkat nasional dan daerah, anggota DPR(D), para dosen, para pelaku bisnis, investor, para peneliti, para politisi, dan praktisi lainnya yang berminat mempelajari dan ikut berpartisipasi dalam “membangun daerahâ€Â. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |