Cari berdasarkan:



Achmad Yani: Anak Emas yang Terhempas
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Achmad Yani: Anak Emas yang Terhempas 
oleh: Yayuk R. Sutodiwiryo
> Sejarah

Penerbit :    Galang Press (K)
Edisi :    Soft Cover
ISBN-13 :    9786028174022
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    351
Ukuran :    150x230x0 mm
Sinopsis Buku:
Kenapa saya menjadi prajurit? Karena saya patriot. Kenapa saya patriot? Karena saya cinta tanah air.
- Catatan harian Achmad Yani, Senin, 18 Januari 1965.

...jam 04.00 pagi pintu digedor, "Ada Belanda, lari! Lari!" Bale-bale tempat aku tidur dengan tiga anak cepat-cepat dibersihkan, digulung menjadi satu, lempar ke atas atap, terus lari, turun ke jurang, tanpa mengindahkan adanya binatang-binatang berbisa. Kaki pun telah menjadi santapan lintah berkali-kali, tidak terasa, lari, lari, ke dalam jurang yang sebenarnya. Termasuk Kepala Staf Yani (Mayor Ismullah), juga Dokter Soejono, tak ada dokter yang merawat kami, cukup dengan mantri verpleger saja sebagai mantri juru rawat. Memang dalam perang gerilya kami sering main kucing-kucingan dengan Belanda; Belanda datang kami pergi, Belanda pergi kami datang.�

... dalam gerakan operasi militer menumpas AUI, Pak Yani dikawal oleh anak buah bataliyon Nokor Baros yang bekas KNIL. Sampai batas kota Kebumen, rombongan Pak Yani secara mendadak disiram tembakan oleh anak buah Kyai Somolangu. Dengan tenang Pak Yani turun dari kendaraannya. Dan dengan tenang pula segera memberi aba-aba agar pengawalnya segera membungkam tembakan musuh. Setelah keadaan dapat diatasi, Pak Yani kembali naik kendaraannya, memerintahkan meneruskan gerakan, seolah-olah tidak pernah terjadi sesuatu. Anak buahnya semakin percaya, bahwa Pak Yani kebal!�

...1 Oktober 1965 subuh Pak Yani diberondong Cakrabirawa. Peluru menembus tubuhnya, Pak Yani sempat bertanya: "Bagaimana Bapak?" maksudnya Bung Karno. Memang PakYani sangat dekat dengan Bung Karno. Sangat hormat. Ketika terjadi semuanya itu, aku sendiri sedang bermalam tirakatan di rumah kediaman resmi Men/Pangab menyambut weton kelahiranku. Oh! Betapa aku menyesali kenyataan ini berlama-lama, sebelum aku berdamai dengan takdir. Berdamai dengan diriku sendiri. Berdamai dengan Yaniku. Berdamai dengan masa lalu!�




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
oleh Andrew Goss
Rp 150.000
Rp 127.500

Kepulauan Nusantara adalah surga untuk melakukan eksplorasi ilmiah. Para ilmuwan dari seluruh dunia pernah membuat penemuan penting di sana. ...  [selengkapnya]

oleh George Coedes, Louis-Charles Damais, Hermann Kulke, Pierre-Yves Manguin
Rp 75.000
Rp 63.750

Sriwijaya adalah kerajaan tertua di Indonesia yang membentangkan jaringannya dari India hingga ke Tiongkok, dalam bidang ekonomi maupun agama. ...  [selengkapnya]

oleh Soedjipto Abimanyu
Rp 160.000
Rp 136.000
Pastinya, orang-orang tak lagi asing dengan ramalan Jayabaya, yang meramalkan tentang para pemimpin negara Indonesia. Nah, ramalan Jayabaya itu ...  [selengkapnya]
oleh Emsan
Rp 45.000
Rp 38.250

Apa rahasia sukses Tiongkok sehingga menjadi raksasa Asia, bahkan dunia? dalam buku ini, diluas secara ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement