|
Sinopsis Buku: Agenda liberalisasi ekonomi yang didesakkan kekuatan kapital melalui agen-agen neoliberal seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO, khususnya sejak krisis moneter Asia satu dasawarsa yang lalu, telah membuat sebagian negara di Asia, termasuk Indonesia semakin terpuruk. Melalui Structural Adjustment Program (SAP) IMF, negara-negara tersebut telah kehilangan otoritasnya dan dipaksakan tunduk terhadap mekanisme pasar bebas.
Namun di tengah gencarnya serangan pasar dalam meminggirkan peran negara, ada pula beberapa negara Asia (The Asian Miracle) seperti Cina, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia, dan India, yang mampu keluar darir krisis, bahkan menjadi kekuatan ekonomi baru yang disegani. Itu semua berkat kepiawaian mereka memainkan peran kunci (key player) dalam ekonomi politik global, sekaligus bisa menjaga kedaulatan nasional dalam pengertian melindungi integritas negara dan bangsa dalam semua aspek kehidupannya dari intervensi integritas negara dan bangsa dalam semua aspek kehidupannya dari intervensi kekuatan-kekuatan pasar. Kemenangan mereka atas pasar, sekaligus mematahkan teori liberalisme yang digagas era 1970-an, bahwa intervensi negara akan membuat mekanisme pasar tidak berjalan efektif. Dengan belajar dari pengalaman The Asian Miracle, diharapkan buku ini akan membuka diskusilebih lanjut bagi para akademisi, mahasiswa, para perumus kebijakan pemerintah, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta masyarakat pada umumnya, untuk mencari formula yang paling tepat diterapkan di negara kita. Karena bagaimana pun demi kesejahteraan rakyat, pertarungan ini harus dimenangkan oleh negara. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |