|
Sinopsis Buku: �Hidup ini bagaikan lagu yang megah dan manis: jadi hidupkanlah musiknya.� Ini bukan kata-kata Ronald Reagan, tapi dari sebuah puisi yang pernah diajarkan ibunya, Nelle Wilson Reagan. Orang yang sama yang mengajarkan Reagan bahwa Tuhan selalu memiliki rencana bagi kehidupannya, maka tidak ada alasan untuk cemas dan sedih.
Tidak aneh jika Reagan menjalani hidupnya dengan penuh rasa optimis, kerja keras, dan percaya diri. Ketika ia hendak kuliah misalnya, namun sadar bahwa dengan penghasilan ibunya sebagai penjahit tak mungkin, ia dengan percaya diri meminta beasiswa. Ia juga menawarkan diri untuk menjadi pencuci piring di asrama tempat ia tinggal. Atau, ketika ingin menjadi pemain football, namun dianggap terlalu kecil, ia berjuang keras untuk membentuk tubuhnya. Tidak aneh pula jika Reagan akhirnya mencapai banyak keberhasilan. Ia pernah menjadi komentator olahraga terpopuler di salah satu negara bagian. Ia juga sempat dijuluki komunikator ulung dan Adonis abad dua puluh. Rasa optimis juga yang melahirkan pemikiran-pemikiran hebat. Reagan pernah menantang Gorbachev untuk meruntuhkan tembok Berlin. Tantangan yang dijawab dengan penggalan tembok seberat 3 ton yang dikirimkan kepadanya. Ya�. tembok Berlin akhirnya benar-benar runtuh. Dunia yang penuh persahabatan dan perdamaian, itulah cita-cita Reagan. Ia juga menjunjung tinggi demokrasi. Keoptimisan membuahkan hasil, dan menjadi satu hal yang terus dipegangnya, bahkan hingga akhir hidupnya. �Bilamana Tuhan memanggil saya pulang, kapan saja waktunya, saya akan pergi disertai kecintaan yang besar bagi negeri ini dan optimisme bagi masa depannya.� Aktor pertama yang menjadi presiden dan orang tertua yang menjadi presiden Amerika Serikat. Siapa yang menyangka! Bermula dari penyelamat pantai�. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |