Cari berdasarkan:



100 Tahun Mohammad Natsir Berdamai dengan Sejarah
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


100 Tahun Mohammad Natsir Berdamai dengan Sejarah 
> Biografi

Penerbit :    Republika
Edisi :    Soft Cover
ISBN-13 :    9789791102315
Tgl Penerbitan :    2008-00-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    xxxv + 479 hlm
Ukuran :    0x0x0 mm
Sinopsis Buku:
Prolog : Taufik Abdullah
Epilog : Sri Sultan Hamengkubuwono X
Pengarang : Bactiar Chamsyah, H.Rosihan Anwar, Jakob Oetama, Laode M, Kamaluddin, Chris Siner Key Timu, Hidayat Nur Wahid, Yusril Ihza Mahendra, A.M.Fatwa, Mahfud MD, Jimly Asshiddiqie, Muchtar Naim, Fachry Ali, Yudi Latif, Lukman Hakiem, Ahmad Fauzie Natsir, Bustanuddin Agus, Mestika Zeid, Joppie Lasut, H.Ami, Wan Abubakar, Agus Basri, jusuf Amir Feisal, Usman Pelly, Gusti Adnan, Herman Nicholas Ventje Sumual, Husnu Abadi Suwardi MS, Djoko Suryo, M.Habib Crirzin, Amrullah Ahmad . A.M.Luthfi Dadan Wildan Annas, Edy SUandi Hamid, M.Noer.


100 Tahun Muhammad Natsir berdamai dengan sejarah

Muhammad Natsir (1908-1993), perdana Mntri 1950-1951, �Raksasa terakhir diantara tokoh nasionalis dan pemimpin politik Revolusioner Indonesia� tohok sentral dalam peralihan Republika Indonesia Serikat negara kesatuan, mengalahi nasip tragis. Setelah ditahan selama beberapa tahun oleh rezim Orde Lama sampai dibebaskan rezim Orde Baru, dihari meninggalnya bahkan sampai kini, ia tidak mendapatkan penghargaan apa-apa dari Negara yang pernah ia nakhodai. Negara kesatuan diingat dan dijaga, tetapi negarawan arsitek utama NKRI, dicampakkan dari sejarah.

Taufik Abdullah : Kekalahan paling dramatis bukanlah yang terjadi pada diri natsir. �kekalahan � paling tragis terjadi ketika � Bapak bangsa dan pemimpin Besar Revolusi�, yang sejak muda sedang berjuang bagi kemerdekaan bangsa, menemukan dirinya ditolak oleh bangsa yang dicintainya. �kekalahan�tidak kurang tragisnya ialah ketika � Bapak Pembangunan�, yang telah �mengubah peta Indonesia� harus menerima kenyataan bahwa kehadirannya tidak diinginkan lagi dan perilakunya dijadikan sebagai contoh dari perbuatan yang tidak pantas.

Jakob Oetama : Saya amat terkesan oleh hubungan baik bahkan persaudaraan akrab antara Pak Natsir dengan Pak Kasimo, pemimpin Partai Katolik. Persahabatan Pak Natsir dengan Pak Kasimo amat mengharukan. Padahal dimimbar politik antar mereka tak jarang terjadi perbedaan pandangan politik. Itu warisan politik berdemokrasi yang mulia dan berguna. Perbedaan pendapat bahkan konflik pendapat dalam memikir politik tidak menggangu persahabatan dan persaudaraan. Tidak mengurangi komitmen bersama untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.

BELUM TIBAKAH saatnya bangsa ini melupakan dendam masa lalu dan BERDAMAI DENGAN SEJARAH?




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
Sosok Genius Di Balik Desain Produk Apple Yang Menakjubkan
oleh Leander Kahney
Rp 74.500
Rp 63.325
"Jony Ive memiliki kuasa operasional yang lebih besar dari siapapun di Apple."
- Walter Isaacson, penulis biografi ...  [selengkapnya]
oleh Dr. Erlita, dkk
Rp 140.000
Rp 119.000
“Tak ragu-ragu lagi, Siwabessy, sebagai putra Maluku, memilih kemerdekaan diri dalam wadah Republik Indonesia. Dan, sebagai putra Nusantara, ...  [selengkapnya]
Dari Cobacabana Hingga Barcelona Kisah Perjuangan Talenta Muda Negeri Samba Hingga Menjadi Idola Eropa
oleh Arson HMS
Rp 30.000
Rp 25.500
Siapakah pemain bola pemegang rekor transfer pada musim kompetensi 2013 - 2014. secara resmi pemegang rekor adalah Garreth Bale yang dibeli Real ...  [selengkapnya]
oleh Tofik Pram
Rp 72.000
Rp 61.200
PRAMOEDYA ANANTA TOER takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
Kuasa waktu memang telah mengakhiri lakon ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement