|
Sinopsis Buku: Pater Beek, SJ adalah sosok yang memiliki kepribadian unik, menarik : tegas, disiplin, logis, realistik, sportif, konsekuen dan saleh. Menurutnya, setiap orang mempunyai kebebasan menentukan pilihan politiknya. Dia tidak suka terhadap seseorang yang mengatasnamakan atau menyatakan diri mewakili sesuatu komunitas, terutama komunitas agama Katolik. Ia membatasi kegiatannya hanya pada wilayah filosofi dan spiritual, bukan politik praktis.
Pembekalan wawasan ideologi berdasar pada semangat cinta kasih. Banyak buah pikirannya, misalnya tentang keadilan, kesejahteraan rakyat, demokrasi, hubungan agama dan negara, juga kritiknya terhadap Nasakom, barangkali memberi inspirasi pada penulis-penulis/scholar anak didiknya pada masa itu dan generasi selanjutnya Terhadap anak binaannya, Ia bertindak sebagai penasihat. Pembekalan wawasan atau nasihat seputar semangat cinta kasih, dan menanamkan kesadaran mengenai tugas awam Katolik. Menurut Pater Beek, awam Katolik tidak hanya melakukan tugas “manus longga” saja, namun yang perlu dilakukan adalah tugas “kerasulan awam”. Ia juga menyelengarakan khalwat atau “retreat” secara khusus bagi para sarjana dan mahasiswa selama sebulan. Kegiatan ini kemudian dikenal dengan “khasebul”, singkatan dari “khalwat sebulan”. Bagaimana kelanjutan khasebul itu sepeninggal Pater Beek? Buku ini memaparkan perjalanan hidup, Pater Joseph G. Beek, SJ selama hidupnya serta ide dan gagasannya yang sangat berharga bagi Gereja dan Bangsa. Dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi kegiatannya. Buku berukuran 17.5 x 25 cm ini dibuat dalam rangka peringatan 25 tahun meniggalnya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |