|
Sinopsis Buku: "Barang siapa yang melewatkan hari dari bagian usianya dengan tidak mempergunakannya untuk kebenaran, atau tidak dipergunakan untuk melaksanakan perkara fardhu, atau menetapi kemuliaan yang dia bangun, atau mendirikan pujian kebaikan, atau untuk mencari ilmu, maka dia telah durhaka terhadap harinya dan zalim terhadap dirinya."
(HR. Ibn Mas?ud) Pernahkah anda merenungkan bahwa ternyata, semakin hari kita telah semakin dekat dengan kematian? Tahu-tahu ternyata kita sudah berkeluarga, beranak-pinak, memiliki cucu, mulai mengidap penyakit akut, badan semakin lemah, rambut kian banyak uban? Tahu-tahu, ternyata sahabat kecil kita terdengar telah meninggal dunia, saudara di pulau jauh tengah koma, teman sejawat lumpuh total akibat stroke dan kini seperti kumpulan daging hidup tanpa makna belaka? Astaghfirullah! Cepat atau lambat, besok atau lusa, kita pun sendiri akan kebagian jadwal Ilahi tersebut. Kita tak pernah berdaya untuk sekedar mengundur, apalagi mencegah kedatangannya. Itulah selubung kedahsyatan misteri energi waktu. Tahu-tahu, yang kini tersisa di hati kita hanyalah gumpal-gumpal penyesalan lantaran telah puluhan tahun kita menyia-nyiakan kelebat waktu tanpa makna, tanpa ibadah, tanpa keshalihan sosial, bahkan seringkali hanya dengan kejahatan, kedzaliman, korupsi, zina, mabuk-mabukan, dan segala bentuk maksiat! Buku ini hadir mengetuk relung hati terdalam anda agar menjadi tanbih (pengingat) tentang kuasa rahasia di balik sumpah Allah Swt. dalam al-Qur?an tentang seluk-beluk waktu, ajaran Rasulullah Saw., para sahabat hingga alim-ulama tentang urgensi kesadaran memanfaatkan dan mengelola waktu secara ideal guna menyelamatkan kehidupan kita di dunia dan akhirat agar kita tidak selalu berada dalam "kondisi merugi". Maka demi masa (wal ?ashr), jika anda tak ingin terus-menerus merugi (husrin), pelajarilah buku penuh hikmah dan manfaat ini! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |