|
Sinopsis Buku: Memandang Potret Masa Depan Diri Kala Hisab Barzakh Menjelang
Wisata Hati ke Alam Barzakh sebagai Terapi Iman di Dunia Mengenal Rumah Abadi Kita Kelak (Yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala (tiupan kedua), dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu kaum Mujrimun (pendosa, orang kafir akan keesaan Allah, dan sebagainya) dan Zurqa (bermata biru atau gelap dengan wajah hitam). Mereka berbisik-bisik di antara mereka: �Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari).� Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya (yaitu orang yang berpengetahuan dan bijak) di antara mereka: �Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja!� (QS. Thaahaa [20]: 102-104) Usai kiamat, setiap kita akan dibangkitkan dan dikumpulkan di alam Barzakh: inilah alam maha luas tempat setiap insan dihisab, diperhitungkan semua amal baik dan buruknya, diadili dengan seadil-adilnya oleh Pengadilan Agung Allah Swt. Tak ada secuil amal pun yang tersembunyi dari-Nya. Mulut dikunci, kaki dan tangan yang bicara menjadi saksi maha jujur bagi amal setiap kita. Jangan berharap secuil pun Anda bisa berdusta mengelabui Pengadilan Agung itu. Mereka yang penuh dosa sungguh menyesalkan nasibnya dan meratap-ratap mohon diberi kesempatan kembali ke dunia untuk beribadah dan bertaubat. Mereka yang shalih penuh bahagia menyambut puncak kenikmatan hidup di sisi Allah Swt. Nasi telah jadi bubur. Keburukan akan memperoleh azab maha sakit. Kebaikan akan memperoleh nikmat maha cantik. Lantas, bagaimanakah nasib Anda? Istri atau suami Anda? Anak cucu Anda tercinta? Kekasih Anda tersayang? Yakinkah Anda bahwa amal-amal Anda selama ini kelak akan mempersembahkan kebahagiaan azali? Atau, jangan-jangan malah menjerembabkan Anda ke jurang kepedihan hakiki? Buku ini dipenuhi hamparan refleksi menggetarkan berbasis al-Qur�an dan hadits tentang seluk-beluk alam Barzakh. Ia laksana sebuah potret masa depan diri yang mengetuk jiwa-jiwa kita sebelum Wisata Alam Barzakh yang sesungguhnya dilakoni. Mumpung jiwa masih dikandung badan, riasilah potret diri Anda segera seindah-indahnya. Ya, jangan tunda lagi...! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |