|
|
Sinopsis Buku: Apa yang menjadi sorotan Emha Ainun Nadjib melalui bukunya ini? Emha menuliskan kegelisahannya soal reog, batik, lagu Rasa Sayange yang diakui sebagai kebudayaan Malaysia. Bagaimana kita menyikapi hal ini? Tidak hanya itu saja--Emha yang sangat peduli dengan rakyat kecil gelisah dengan musibah Pasar Turi di Surabaya, gelisah dengan nasib TKI di Malaysia, gelisah dengan masalah lumpur Lapindo yang tak kunjung usai. Bahkan kegelisahannya bertambah soal Pilkada yang cenderung kisruh di berbagai daerah. Serta tulisan lain seperti Austranesia, Pecel Suriname, Buto Kempung, Tanah Halal Air Halal, Mudik Keluarga Mudik Bangsa.
Seluruh tulisannya ini akhirnya bermuara bagaimana perlunya bersikap arif dan melatih kesabaran, perlunya menjadi makhluk wajib yang berguna bagi sesama, meninggalkan kesombongan, fanatisme yang berlebihan, serta mencanangkan rasa nasionalisme.
Resensi Buku:
Buku Lainnya oleh Emha Ainun Nadjib:
 | Rp 54.000 Rp 45.900 Ternyata sejak tahun 1970-an Emha Ainun Nadjib sudah memiliki pemikiran yang jauh ke depan mengenai bangsa kita.
Emha sangat bersedih bahwa "zaman ... [selengkapnya] |  | Rp 48.000 Rp 40.800 Allah begitu sabar terhadap manusia, cinta dan romantisme-Nya tidak berdasarkan kekuasaan belaka. Allah pun mempunyai rasa "memiliki" terhadap ... [selengkapnya] |  | Rp 45.000 Rp 38.250 Apa yang ingin disampaikan Cak Nun melalui bukunya ini? Sebagai budayawan sekaligus pekerja sosial, Cak Nun ingin memberikan kado cinta kepada sesama ... [selengkapnya] |
Lihat semua buku yang dikarang oleh Emha Ainun Nadjib »
| Tentang Pengarang:
 Emha Ainun Nadjib,lahir di Jombang, Jawa Timur, pada tanggal 27 Mei 1953, sebagai anak keempat dari 15 bersaudara. Ia mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Gontor dan meneruskan ke Universitas Gadjah Mada (hanya sebentar). Pada 1970 - 1975 hidup menggelandang di Malioboro, Yogya, ketika belajar sastra kepada guru yang dikaguminya, Umbu Landu Paranggi. Dan pernah menjadi redaktur harian Masa Kini (Yogyakarta), pemimpin Teater Dinasti (Yogyakarta), dan grup musik Kyai Kanjeng hingga kini. Ia mengikuti berbagai festival puisi antara lain di Belanda dan Jerman. Karyanya yang diterbitkan Gramedia adalah Trilogi Doa Mencabut Kutukan. [ selengkapnya]
|
Buku Sejenis Lainnya:
oleh Salman Iskandar
Rp 22.000 Rp 18.700 Bisa kamu bayangin, gimana kalo para penulis kampiun jawara pada ngumpul dalam satu buku?! Wuiiih... pasti rame, seru, dan njamin mutu. Buku yang ... [selengkapnya] | oleh Editor Beyond Words Publishing
Rp 30.000 Rp 25.500 [selengkapnya] | oleh Valiant Budi
Rp 120.000 Rp 96.000 Kedai 1001 Mimpi
"Kita ini konon pahlawan devisa. Tapi kalau ... [selengkapnya] | oleh Meti Herawati
Rp 65.000 Rp 55.250 Guru adalah salah satu sosok yang mengisi lembar kehidupan seorang anak manusia. Guru merupakan orangtua kedua yang mempunyai andil dalam mendidik ... [selengkapnya] |
Lihat semua buku sejenis »
 Advertisement
|
|