Cari berdasarkan:



Mereka Menodong Bung Karno
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Mereka Menodong Bung Karno 
oleh: Soekardjo Wilardjito
> Sejarah

Penerbit :    Galang Press (K)
Edisi :    Soft Cover
ISBN :    6028174068
ISBN-13 :    9786028174060
Tgl Penerbitan :    2008-00-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    354 hlm
Ukuran :    150x230x0 mm
Sinopsis Buku:
Dinihari, tanggal 11 Maret 1966 merupakan saat-saat yang menggetarkan bagi Soekardjo Wilardjito. Waktu itu ia menyaksikan sendiri satu sekuel sejarah kelam bangsa ini. Empat jenderal mendadak mengunjungi Istana Bogor, mereka adalah Jenderal M. Yusuf, Amir Machmud, Basoeki Rachmat, dan M. Panggabean. Mereka meminta Presiden Sukarno untuk menandatangani sebuah surat yang sangat penting.

Dalam memoarnya ia menulis: Hanya mengenakan baju piyama, Bung Karno menemui keempat jenderal tersebut. Lantas Jenderal M. Yusuf menyodorkan sebuah surat dalam map warna merah jambu. Setelah membaca surat tersebut, dengan nada terkejut, Bung Karno spontan berkata: �Lho, diktumnya kok diktum militer, bukan diktum kepresidenan!� Mendengar kata Presiden seperti itu, secara refleks aku yang berada di ruangan tersebut tak kalah terkejutnya.

Surat itu tidak terdapat lambang Garuda Pancasila dan Kop surat tersebut bukan berbunyi Presiden Republik Indonesia, melainkan kop di kiri atas, Markas Besar Angkatan Darat (Mabad). �Untuk merubah, waktunya sudah sangat sempit. Tanda tangani sajalah, Paduka. Bismillah,� sahut Basoeki Rachmat, yang diikuti oleh M. Panggabean mencabut pisol FN 46 dari sarungnya.

Secepat kilat aku juga mencabut pistol. �Jangan! Jangan! Ya sudah kalau mandat ini harus kutandatangani, tetapi nanti kalau masyarakat sudah aman dan tertib, supaya mandat ini dikmbalikan kepadaku.� Keempat jenderal itu lantas mngundurkan diri. �Mungkin aku akan meninggalkan istana, hati-hatilah engkau,� kata Bung Karno kepadaku.

Dan benar itu menjadi malam terakhirku berjumpa dengan Bung Karno� Buku ini banyak mnguak tabir sejarah yang selama ini terpendam. Berikut kisah pilu dan menghancurkan dari penulisnya yang notabenenya seorang eks tapol Orde Baru. Luar biasa, di hari senjanya ia masih mampu merekam kisah hidupnya dan terus menuliskannya menjadi jejak sejarah yang tak pernah kering.




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
oleh Andrew Goss
Rp 150.000
Rp 127.500

Kepulauan Nusantara adalah surga untuk melakukan eksplorasi ilmiah. Para ilmuwan dari seluruh dunia pernah membuat penemuan penting di sana. ...  [selengkapnya]

oleh George Coedes, Louis-Charles Damais, Hermann Kulke, Pierre-Yves Manguin
Rp 75.000
Rp 63.750

Sriwijaya adalah kerajaan tertua di Indonesia yang membentangkan jaringannya dari India hingga ke Tiongkok, dalam bidang ekonomi maupun agama. ...  [selengkapnya]

oleh Soedjipto Abimanyu
Rp 160.000
Rp 136.000
Pastinya, orang-orang tak lagi asing dengan ramalan Jayabaya, yang meramalkan tentang para pemimpin negara Indonesia. Nah, ramalan Jayabaya itu ...  [selengkapnya]
oleh Emsan
Rp 45.000
Rp 38.250

Apa rahasia sukses Tiongkok sehingga menjadi raksasa Asia, bahkan dunia? dalam buku ini, diluas secara ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement