|
Sinopsis Buku: Siddhartha adalah karya sastra abad ke-20 yang boleh dikatakan telah menjadi klasik. Novel ini berkisah tentang pencarian spiritual sesosok manusia yang hidup sezaman dengan Gotama Sang Buddha. Siddhartha yang muda, tampan, dan perkasa, dengan penuh nyali meninggalkan apa pun -- keluarga, sahabat, kekasih, dan bahkan Sang Buddha itu sendiri -- demi menemukan pencerahan diri. Namun, lebih dari sekadar renungan spiritual, novel ini adalah karya sastra yang berhasil. Siddhartha ditulis dengan bahasa yang puitis, mengalir bening, dan sarat dengan makna yang dalam.
Hermann Hesse, peraih Nobel Sastra tahun 1946, lahir di Calw, Jerman pada tahun 1877 dan meninggal dunia pada tahun 1962. Novel-novel awalnya antara lain Peter Camenzind (1904), Beneath the Wheel (1906), Getrud (1910), dan Rhosshalde (1914). Selama Perang Dunia I, ia aktif menyuarakan perdamaian dan antiperang. Karya-karyanya yang sukses sebagian besar lahir sesudah Perang Dunia I tersebut, seperti Demian (1919), Siddharta (1922), Steppenwolf (1927), Narcissus and Goldmund (1930), Journey to the East (1932), dan The Glass Bead Game (1943). Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |