|
Sinopsis Buku: Kamis, 27 Desember 2007�
Tedengar suara ledakan dan rentetan tembakan di Liaquat Bagh Park, Rawalpindi, tempat di mana baru saja Benazir Bhutto berpidato di depan para pendukungnya. Tubuh wanita itu lunglai tak berdaya. Leher dan dadanya ditembus oleh peluru. Benazir Bhutto harus menerima takdir yang sama dengan ayahnya, Zulfikar Ai Bhutto. Keduanya menjumpai ajal saat pertikaian politik memanas di negerinya. Kematian Benazir Bhutto tak pelak membuat gempar Pakistan dan juga seluruh dunia. Kecurigaan mengarah kepada Presiden Pakistas, Pervez Musharaf. Dua bulan sebelumnya, wartawan CNN menerima surat elektronik dari Benazir yang dikirim melalui Mark Siegel. Dalam surat itu, ia berpesan, �Kalau saya terbunuh, Presiden Pakistan Pervez Musharaf adalah orang yang paling disalahkan�� Tapi sesaat setelah kematian aktivis Partai Rakyat Pakistan (PPP) itu, Presiden Musharaf membantah, �Serangan itu dilakukan kaum Teroris�� Buku ini memuat informasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang dialami oleh Benazir Bhutto, sejak masa sekolahnya yang penuh glamor di Oxford, pandangan hidupnya yang berubah akibat hukuman gantung yang dialami ayahnya, menjadi pimpinan Partai Rakyat Pakistan (PPP), terpilih menjadi Perdana Menteri Pakistan selama dua periode, reputasinya yang hancur akibat dakwaan korupsi, hingga saat-saat terakhir menjelang kematiannya. Untuk melengkapi kisah tragisnya, buku ini juga dilengkapi oleh lampiran daftar pembunuhan terhadap para tokoh politik dunia. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |