|
Sinopsis Buku: Di awal-awal perkembangannya, Islam terbukti mampu tampil sebagai pencerah dan transformator masyarakat; dari masyarakat yang diselimuti kebodohan menjadi masyarakat yang bermartabat dan berperadaban. Bahkan Islam bukan hanya memberi arah perjuangan bangsa Indonesia hingga mencapai kemerdekaannya, tetapi lebih jauh Islam merekatkan wilayah-wilayah Nusantara dalam kultur keindonesiaan yang kuat, yang kelak menjadi modal utama integrasi bangsa. Ini berarti keislaman dan keindonesiaan telah demikian menyatu dan mustahil terpisahkan.Pikiran-pikiran penulis yang terhimpun dalam buku ini adalah akumulasi dari keingingan bersama untuk melihat Islam di Tanah Air secara lebih objektif dan komprehensif.
Buku ini tak berpretensi merebut sejarah Indonesia menjadi milik (Umat) Islam. Sebaliknya, juga tidak berdiam diri saja jika peranan (Umat) Islam yang begitu nyata, mendalam, dan melingkupi, diabaikan, dinilai tidak penting, dan diletakkan sebagai catatan kaki belaka dalam rentangan sejarah negeri ini. Tak ada yang perlu dikhwatirkan dari eksistensi Islam ini, sebab Islam juga berkontribusi secara luas dalam menciptakan rasa keterikatan (sense of bonding) dan pengalaman bersama yang telah membantu pembentukan masyarakat Indonesia yang menghormati nilai-nilai dalam civil society tanpa mempedulikan etnisitas maupun agama. Fakta tersebut sekaligus niatan-suci adanya pengendalian diri umat Islam dalam politik (political restraint).Melalui buku ini, pembaca akan melihat bagaimana Islam berinteraksi selama lebih dari seribu tahun dengan penduduk Nusantara dan menghasilkan sintesis-sintesis sosial dan kultural untuk melahirkan peradaban. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |