|
Sinopsis Buku: Para pendiri Kompas dan Intisari berasal dari kalangan guru, pegawai negeri menengah dan wartawan, yakni kalangan yang waktu itu (1963-1965) berpenghasilan rendah, tidak bermodal dan tidak termasuk golongan ekonomi kuat. Mereka tidak menerima warisan orangtua yang cukup untuk 7 turunan. Mereka mau tidak mau hidup sederhana dan terbiasa dengan cara hidup sederhana....
Sifat yang kentara, mereka orang-orang jujur. Hanya dalam satu hal mereka kaya: kaya dengan cita-cita. Mereka mula-mula menerbitkan majalah dan harian. Pengalaman tak banyak, modal sedikit. Ini kelemahannya. Segi kekuatan: mereka sadar bahwa mereka sebagai individu-individu lemah yang harus bekerja sama dan bersatu. Dan sudah tentu bersedia banting tulang. Sejak semula telah ada kerja sama pula antara perusahaan�. Simak catatan perihal: � Kompas Sebagai Lembaga Bisnis � Kearifan Mengintip Ke Belakang Keberanian Menatap Ke Depan � Mengapa Bicara Soal �Kematian� Surat Kabar? � Sejak Saksi Mata Hingga Generasi Penerus Buku ini merupakan catatan pengalaman sejumlah karyawan/wartawan yang pernah bergabung di Kompas. Suatu puspa ragam catatan �sejarah� perjalanan memasyarakatnya Kompas, sejak berdirinya, berkembang menjadi harian terbesar di Indonesia, hingga tantangan dan peluangnya di abad internet dan multimedia Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |