|
Sinopsis Buku: Apa sih yang Si Abang Pikirkan? menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh kaum perempuan, dan semua orang, tentang suami, ayah, pacar, teman, dan mitra kerja mereka. Dengan memadukan neurobiologi dengan anekdot-anekdot dari kehidupan sehari-hari, cara pandang baru tentang jiwa lelaki, dan gaya penulisan Gurian yang sangat renyah, buku ini berhasil memuaskan keingintahuan besar kaum perempuan dan masyarakat luas tentang asal-muasal perilaku kaum lelaki.
Sebenarnya, perempuan secara intuitif telah mengetahui bahwa lelaki berbeda dari mereka. Apa yang baru akan mereka sadari kini adalah bahwa suami, pacar, mitra kerja, ayah, dan teman lelaki mereka berpikir dan bertindak dengan cara-cara yang sangat maskulin bukan hanya karena kaum ini berkembang dalam budaya semacam itu, tetapi karena mereka memang terbuat seperti itu�secara neurobiologis! Neurobiologi adalah ilmu baru tentang otak manusia yang telah mengungkap rahasia-rahasia yang memesona tentang pikiran lelaki dan perempuan. Dalam buku ini, siapa pun�terutama perempuan�yang ingin sekali memahami lelaki-lelaki dalam kehidupan mereka akan mendapati penjelasan yang gamblang mengenai ilmu ini. Ilmu baru tentang otak manusia ini dipaparkan secara mudah yang memungkinkan pembaca memperoleh jawaban-jawaban atas sebuah pertanyaan penting yang setiap perempuan lontarkan: Apa sih yang dipikirkan oleh lelaki? Setelah meneliti literatur ilmiah dari 30 kebudayaan di semua benua selama 20 tahun terakhir, Michael Gurian berhasil mengungkap bagaimana sesungguhnya pikiran lelaki bekerja. Apa sih yang dia pikirkan? Gurian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh banyak perempuan kepadanya dalam praktek terapi dan kuliah-kuliah yang diasuhnya, juga di lembaga yang didirikannya: Mengapa lelaki ingin sekali menguasai remote control televisi? Apakah seorang lelaki benar-benar serius ketika dia berkata, �Apa maksud kamu bahwa rumah tangga kita kacau?� atau, �Sebenarnya, kamu terlalu khawatir. Anak-anak baik-baik saja, bukan?� Mengapa lebih sulit mengajak bicara lelaki yang marah daripada perempuan? Mengapa mereka ingat nama semua pesepakbola tetapi melupakan begitu saja percakapan kemarin? Mengapa lelaki mengekspresikan sebagian besar kediriannya dalam pekerjaan? Apakah otak lelaki juga memiliki perasaan sebanyak yang dimiliki otak perempuan? Mengapa lelaki tampak lebih mudah, daripada perempuan, meninggalkan anak-anak mereka dan menikah lagi setelah bercerai? Apakah lelaki bisa lebih rapuh daripada perempuan, setidaknya dalam beberapa hal? Setelah menyajikan informasi amat kaya, provokatif, dan menawan tentang otak, kebiasaan-kebiasaan, kecenderungan-kecenderungan, ciri-ciri perilaku dan pikiran kaum lelaki, serta peran mereka dalam budaya modern, buku ini menyuguhkan kiat-kiat, bagi lelaki dan perempuan, untuk melanggengkan perkawinan dan menciptakan keharmonisan dalam pergaulan sehari-hari. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |