|
Sinopsis Buku: Jakarta selama bulan-bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, adalah kota yang dicekam ketegangan.
Ketegangan antara kelompok pemuda-pemuda pejuang kemerdekaan dengan berbagai kesatuan tentara Jepang yang menunggu-nunggu kedatangan tentara Sekutu, karena pemuda-pemuda pejuang kemerdekaan sedang asyik mengumpulkan persenjataan dari pasukan-pasukan Jepang, dan juga ketegangan dalam hati seluruh rakyat Indonesia mengenai siapakah yang akan datang pertama dari tentara Sekutu, tentara Inggris, atau Belanda? Itulah, “setting†Jalan Tak Ada Ujung ini, yang mengisahkan pejuang pejuang seperti Hazil, pemusik yang bersemangat berapi-api. Guru Isa yang lembut hati dan tidak suka kekerasan, istrinya yang merindukan kasih lelaki. Perlawanan terhadap tentara Belanda yang menjajah Indonesia kembali, perlawanan dari berbagai manusia Indonesia, kehangatan cinta, semangat berkobar perjuangan, ketakutan, kejahatan manusia terhadap manusia, penemuan diri di bawah siksaan dan kemenangan manusia dalam pergaulan dengan dirinya sendiri, kekejaman peperangan….semua ini dapat ditemukan dalam novel ini. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |