|
Sinopsis Buku: "Buku ini ingin menyatakan kebesaran Bung Karno melalui hal-hal kecil dan seolah remeh-temeh. Buku ini juga baik untuk bacaan guru-guru sejarah agar jutaan murid mereka kelak selalu sadar bahwa semegah dan setinggi apa pun mercusuar selalu disusun oleh unsur-unsur kecil semisal mur dan baut." - Sujiwo Tejo, Dalang dan Penulis "Pada diri Bung Karno terangkum semua sifat keindahan pria: romantis, kadang melankolis, namun kukuh sebagai nasionalis yang siap melinggis sifat bengis kaum kapitalis. Bung Roso Daras mengemas dan menyuguhkan sisi-sisi dramatis itu dengan manis." - Tofik Pram, Penulis dan Sukarnois "Roso Daras memberikan serpihan kisah hidup dan pemikiran Bung Karno yang selama ini tidak banyak terlihat. Dari situ kita bisa memahami pergulatan hidup sekaligus perjuangan Bung Karno untuk membawa bangsanya menjadi bangsa yang merdeka. Namun banyak penulis atau penafsir yang gagal, karena tidak bisa memahami perspektif pribadi Sukarno yang bisa jadi sangat subjektif. Perpindahan minat Sukarno dari panggung politik ke panggung teater, semasa di pembuangan Ende, dianggap sebagai pertobatan seorang Sukarno. Padahal ia menggunakan kelompok sandiwara ini untuk menyusupkan ide-ide perjuangannya. Di sini justru Roso Daras bisa menjelaskan semuanya dengan runtun, dari kepingan-kepingan perjalanan hidup Bung Karno. Bung Karno adalah sosok menarik untuk dikupas dalam pergulatan sejarah perjuangannya. Setelah sekian lama sejarah ditulis oleh pemenang (baca: orde baru). Kini saatnya kita menikmati sejarah yang ditulis dengan jujur dan bersahaja. Bagaimanapun juga,inspirasi Bung Karno akan selalu hadir dalam perjalanan semangat kebangsaan kita. Dia selalu mencintai rakyatnya. Dengan membaca buku ini, seolah olah membuatnya hadir di tengah kita dengan caranya sendiri.' - Iman Brotoseno, Blogger , Sutradara, dan Sukarnois Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |