Setelah hampir lima dekade bergabung dalam persekutuan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Indonesia bersama negara lain anggota ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi di negaranya masing-masing. Dalam perkembangan selanjutnya, negara-negara anggota ASEAN ini bersepakat mengintegrasikan dirinya menjadi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada 2015.
Konsensus ini menegaskan komitmen negara anggota ASEAN untuk maju bersama melalui kerja sama bidang ekonomi. Indonesia telah menunjukkan kesiapannya, bahkan bertekad memberikan peran terbaik apabila dipercaya menjadi pemimpin MEA. Dan, untuk mendapatkan kepercayaan tersebut, pemerintah harus merangkul elemen pengusaha, terutama pengusaha muda yang jumlahnya hampir 500.000, serta akademisi (peneliti) di berbagai institusi seperti LIPI, universitas/perguruan tinggi, dan lembaga litbang yang jumlahnya lebih dari 200 institusi.
Kolaborasi tiga elemen strategis pemerintah, pengusaha muda, dan akademisi ini sangat penting karena mampu merumuskan pemikiran strategis dan spirit baru untuk merebut potensi pasar ASEAN. Adapun cetak biru (blue print) masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 yang dirumuskan pemerintah perlu direvisi, karena belum mengakomodasi peran-serta pengusaha muda dan akademisi. Buku ini menyajikan poin penting kontribusi pemikiran pengusaha muda Indonesia dan kesadaran pentingnya sinergi antara ketiga elemen strategis tersebut untuk menghadapi pasar ASEAN 2015.