|
Sinopsis Buku: Burung-burung Manyar merupakan roman yang ditulis Y.B. Mangunwijaya dengan penuh keberanian dan kejujuran tentang kehidupan manusia-manusia yang terlibat peperangan baik fisik maupun batin. Roman ini telah mendapat tanggapan positif dari kritikus sastra, penulis resensi dari berbagai media massa dan para sastrawan. Buku ini sudah diterjemahkan dalam edisi bahasa Jepang berjudul Arasi no Naka no Manyar (1987), dalam bahasa Belanda Het boek van de Wevervogel (1987), dalam bahasa Inggris The Weaverbirds (1989). *** Pengarang cerita ini memperlihatkan pengetahuan dan pengalaman yang banyak serta pengetahuan tentang manusia yang mendalam. Nadanya di sana-sini humoristis, kadang-kadang tajam mengiris, la menganalisis diri dan mengejek dirl tak tanggung-tanggung, suatu tanda kedewasaan jiwa. Bahasanya segar dan gurih, ngelotok, kontemporer. Isinya penuh pengalaman dahsyat, keras, dan kasar, tapi juga romantik penuh kelembutan dan kemesraan. (H.B.Jassin) Y.B. Mangunwijaya dengan novelnya Burung-burung Manyar mencoba melihat revolusl Indonesia dari segi yang objektif bahkan agak cenderung melihatnya dari segi Belanda, lama. . dengan memasang protagonis orang Indonesia yang anti-Republlk. Nilai buku ini teru-tama terletak pada keberanian pengarang untuk mengisahkan konflik jiwa seorang anti-Republik semasa revolusi, segi informaslnya tentang kehidupan tentara KNIL dan gaya humor pengarang yang kadang-kadang terselip ejekan yang penuh kejutan. (Jakob Sumardjo) Dengan bahasa yang khas "mangunwijayan", kata-kata majemuk berkadar tinggi untuk menampilkan sebanyakmungkin makna; lucu dan sarat sindiran, novel ini mengungkap kepalsuan sekaligus "jati diri dan citra pengungkapan" manusia. Lalu novel Ini menutup dirl dengan kesimpulan yang kaya makna, yang tak layak dikemukakan lain daripada apa yang tertulis pada bukunya. (Parakitri. harian Kompas) Karya sastra yang besar selalu mengimbau angan-angan kita untuk bergerak dengan leluasa di dalam ruang jagatnya. Untuk menemukan makna bagi kehidupan kita sendiri. Burung-burung Manyar telah sanggup memberikan makna itu. (Subagio Sastrowardoyo, Tempo) Banyak hal yang menjadikan buku ini menarik. Bukan saja gaya bercerita Y.B. Mangunwijaya yang khas, bahasanya yang hidup dan mampu membawa pembaca ke alam pikiran sang tokoh. Juga bukan lembaran sejarah yang dibuka kembali, dengan titik pandang yang hingga kini jarang ditemukan dalam sastra Indonesia...(Mariane Katoppo, Sinar Harapan) Selain kaya dan dalam, dipandang dari sudut pusat pengisahan, roman Ini menarik. Cara menghadirkan tokoh pun diperhitungkan dengan cermat. (Th. Sri Rahayu Priyatmi, Universitas Diponegoro) Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |