CATEGORY

"Kalau memoar harus mampu menjelaskan sistem sosial yang melingkupi perjalanan hidup sang tokoh, memoar A.J. Liem Sioe Siet ini ideal. Ia menyiratkan sistem sosial tiga zaman: zaman penjajahan, zaman prakemerdekaan, dan zaman kemerdekaan. Kalau memoar harus memperlihatkan ruh perbuatan sang tokoh, memoar ini berhasil. Ia menunjukkan betapa ikhlasnya A.J. Liem Sioe Siet mendirikan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kalau memoar harus memaparkan wacana sang tokoh, memoar ini sukses. Ia menjelaskan wacana utama yang terkandung dalam diri A.J. Liem Sioe Siet: tunduk pada akal pikiran serta punya hatiyang suci. Maka, memoar A.J. Liem Sioe Siet ini sangat pantas dan perlu dibaca oleh mereka yang mendambakan kebangkitan humanisme."

- Ana Nadhya Abrar, dosen dan biograf.

"Buku ini menarik sekali dan amat menggugah semangat bagi siapa saja yang berminat pada pembentukan watak dan moralitas generasi muda. Kisah yang dituliskan dengan amat piawai. Membaca dari depan sampai akhir tanpa berhenti memang sama sekali tidak menimbulkan kebosanan sedikitpun."

- Martin Suhartono, S.J., penulis dan rahib.

"Buku memoar yang memang sangat penting sebagai pengetahuan sejarah, mulai lahir hingga berkembangnya Atma Jaya Yogyakarta sehingga sangat jelas harus diberi tempat yang penting dalam bahan bacaan dan arsip Universitas Atma Jaya Yogyakarta."

- H. Suasso de Lima de Prado, S.J., rohaniwan.

"Buku ini ditulis dengan bahasa dan alur cerita sederhana. Memiliki pesan moral kuat tentang kejujuran yang merupakan 'legacy' bangsa Indonesia."

- Setyadi Widyosusanto, pengajar perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.