|
Sinopsis Buku: Sebagian muslimah mungkin ragu untuk jalan-jalan ke luar negeri karena kerap mendengar pemberitaan tentang diskriminasi yang dilakukan negara tertentu. Seribu satu kekhawatiran sudah keburu membayang: takut dicurigai, dicap teroris atau ekstremis. Berisi kumpulan catatan perjalanan dan how-to di berbagai negara dan kota, Penulis yang awalnya merasakan kekhawatiran dan ketakutan yang sama ternyata justru menemukan keasyikan tersendiri menjelajah dunia sebagai muslimah. Menyaksikan sekularisme di Turki, mendapat bantuan dari orang Jepang di Asakusa, dan bertemu sesama muslim di London hanya beberapa contoh kecilnya. Hijab juga mempermudah Penulis mencari makanan halal, menemukan masjid, dan mendapatkan teman baru. Selain itu, simak juga catatan serunya berumrah. Sungguh, hijab bukanlah penghalang untuk menjelajah dunia-Nya yang luas dan menakjubkan! *** "Ternyata manfaat buku ini banyak banget. How-to dan trik berlibur tanpa mengurangi kegiatan wajib (beribadah) bikin kita lebih mudah merencanakan liburan bersama keluarga atau teman-teman. Cocok!" - Tomtom, drumer The Titans "Sebagai perempuan berhijab, Dwinda mengajak semua muslim untuk tetap memiliki jiwa adventurous dan tidak menjadikan hijab sebagai penghalang. Apalagi menjelajah dunia membuat kita semakin sadar akan kebesaran Allah." - Kavita Rezi, pendiri Kavi Indonesia-busana muslim urban ethnic "Satu kata yang berbahaya: 'katanya'. Dwinda tidak berhenti pada 'katanya'. Dia terus menjelajah dunia dan menemukan hal-hal yang justru sebaliknya." - Rian Ibram, presenter, announcer Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |