|
Sinopsis Buku: Menulis adalah terapi. Itulah yang dirasakan Sri Damayanty Manullang, perempuan Toba-Samosir (Sumatera Utara) yang telah sukses menggapai mimpinya menjadi Doktor dan mengajar di kampus Marseille, Prancis. Di tahun 2009, dia seolah terkena tsunami hidup; gagal masuk ke Senayan sebagai anggota legislatif dan juga gagal menikah dengan tunangannya. Hal tersebut membuat air matanya turun seperti hujan deras di bulan Desember. Ketidakmampuan memilih tinggal di Indonesia untuk urusan tanggung jawab ilmu atau di Prancis untuk urusan cinta, telah membuatnya gamang dan akhirnya harus menelan pil pahit; tidak mendapatkan dua-duanya. Dalam buku ini, dia menuliskan pengalaman hidupnya; masa kecil di daerah Toba-Samosir yang menyenangkan, masa ketika untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di kota Paris, masa-masa patah hatinya, sampai dengan berbagai pengalaman yang telah mengantarnya meraih gelar HDR (Doktor besar) dari Universitas Aix Marseille di Prancis Selatan pada Juli 2011. Nyatanya, setelah selesai menulis, Sri Manullang mendapatkan kembali semangatnya. Kini, ilmu Competitive Intelligence yang telah dipelajari di Prancis akan masuk dalam program pendidikan nasional dan telah disahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Baginya, tulisan ini adalah terapi untuk melangkah dengan pasti melanjutkan rencana dan program yang sudah menanti because life must be continued and be meaningful. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |