Soeharto berhasil meyakinkan semua pihak bahwa ia bukan jenderal biasa. Ia terbukti mampu mengatasi berbagai komplikasi politik yang bermunculan menyusul peristiwa G30S. Dalam waktu singkat, ia pun berhasil menjinakkan semua lawan politik potensial, sehingga konsolidasi kekuasaan dapat segera diwujudkan. Karenanya, Soeharto bisa diterima semua pihak sebagai pemimpin baru pascatragedi September 1965.
Namun, tak seorang pun menyangka Soeharto bakal jadi presiden Indonesia yang lama berkuasa. Baru kemudian disadari, masa jabatannya sudah jauh melampaui Presiden Soekarno, yang ia gantikan setelah lebih dulu memereteli kekuasaannya. Belakangan banyak yang terhenyak atas fakta bahwa pemerintahan Orde Baru ternyata salah satu rezim otoriter di dunia yang paling lama berkuasa.
Bagaimana Soeharto memperlakukan para jenderalnya agar mereka tetap setia? Langkah-langkah strategis apa yang ia ambil dalam masa akhir kekuasaan, saat ia tak mampu lagi sepenuhnya mengendalikan militer? Bagaimana pula Soeharto bersama Golkar bisa memenangi Pemilu sampai enam kali berturut-turut, seusatu yang mustahil terjadi di era demokrasi kini?
Sejarawan Peter Kasenda menggali fakta-fakta sejarah yang belum pernah diungkap secara sistematis tentang berbagai strategi, metode dan cara yang digunakan Soeharto demi melanggengkan kekuasaannya.
Sosok Genius Di Balik Desain Produk Apple Yang Menakjubkan oleh Leander Kahney
Rp 74.500 Rp 63.325 "Jony Ive memiliki kuasa operasional yang lebih besar dari siapapun di Apple."
- Walter Isaacson, penulis biografi ... [selengkapnya] | oleh Dr. Erlita, dkk
Rp 140.000 Rp 119.000 “Tak ragu-ragu lagi, Siwabessy, sebagai putra Maluku, memilih kemerdekaan diri dalam wadah Republik Indonesia. Dan, sebagai putra Nusantara, ... [selengkapnya] | Dari Cobacabana Hingga Barcelona Kisah Perjuangan Talenta Muda Negeri Samba Hingga Menjadi Idola Eropa oleh Arson HMS
Rp 30.000 Rp 25.500 Siapakah pemain bola pemegang rekor transfer pada musim kompetensi 2013 - 2014. secara resmi pemegang rekor adalah Garreth Bale yang dibeli Real ... [selengkapnya] | oleh Tofik Pram
Rp 72.000 Rp 61.200 PRAMOEDYA ANANTA TOER takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
Kuasa waktu memang telah mengakhiri lakon ... [selengkapnya] |