|
Sinopsis Buku:
Alif: Siapa saya ini? Seorang tamak cinta yang mendambakan freedom, dua sisi yang bertolak belakang. Yang pertama butuh komitmen dan perasaan, yang kedua butuh keberanian dan ketidakpedulian. God. Bagaimana harus menggabungkan keduanya? Saya tak mau hanya salah satu. Raisa: Elu bikin gue sangat kecanduan, pingin terus-terusan ketemu. Gue pikir, friends become lovers? Why not? I’m good enough for him, he`s always nice to me, what`s more? I will move first… ladies first. Didi: Gue juga maunya hanya french kiss, dia juga gitu. “Hari begene kok sesama lelaki pacaran, too old fashioned,” katanya begitu. Lagi pula kalau dipikir-pikir, sesama lelaki pacaran, life goal-nya apa? Nisa: Sandwich? Hah. Selain roti, sandwich adalah semacam istilah untuk satu sex activity yang melibatkan tiga orang, dua sebagai roti, satu sebagai daging atau selada untuk yang vegetarian. Pasti ada yang tidak benar dari kode gerak bibir Gavin ke Oliver. Pasti mereka punya hidden agenda. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |