Pada tahun-tahun awal, ia dicaci karena tak membuahkan hasil yang memuaskan. Sebuah banner bahkan terbentang di Old Trafford dengan tulisan: "Tiga tahun penuh alasan, dan hasilnya.... Sampai jumpa, Fergie."
Tapi, anak galangan kapan itu tak menyerah. Dengan mulut tajamnya, ia memerangi kebiasaan buruk para pemain yang membuat fisik mereka tak prima. Di tengah hijan kritik
'you'll never win anything with kids', matanya terus awas melihat potensi pemain-pemain belia untuk dipoles. Saat semangat tim mengendor, suntikan motivasinya selalu menghidupkan
bomber gol untuk kembali beraksi. Bahkan, ketika sebuah sepatu dilayangkan kepada David Beckham, itu karena rasa pedulinya kepada pemain.
Usahanya tidak sia-sia. Hampir setiap tahun, ia memepersembahkan sebuah trofi dan
euforia bagi para fans. Tak berlebihan bila dunia begitu kehilangan ketika seorang Sir Alex Ferguson memutuskan untuk pensiun. Lalu, siapa pula David Moyes yang dipilih sebagai suksesor ?
Sosok Genius Di Balik Desain Produk Apple Yang Menakjubkan oleh Leander Kahney
Rp 74.500 Rp 63.325 "Jony Ive memiliki kuasa operasional yang lebih besar dari siapapun di Apple."
- Walter Isaacson, penulis biografi ... [selengkapnya] | oleh Dr. Erlita, dkk
Rp 140.000 Rp 119.000 “Tak ragu-ragu lagi, Siwabessy, sebagai putra Maluku, memilih kemerdekaan diri dalam wadah Republik Indonesia. Dan, sebagai putra Nusantara, ... [selengkapnya] | Dari Cobacabana Hingga Barcelona Kisah Perjuangan Talenta Muda Negeri Samba Hingga Menjadi Idola Eropa oleh Arson HMS
Rp 30.000 Rp 25.500 Siapakah pemain bola pemegang rekor transfer pada musim kompetensi 2013 - 2014. secara resmi pemegang rekor adalah Garreth Bale yang dibeli Real ... [selengkapnya] | oleh Tofik Pram
Rp 72.000 Rp 61.200 PRAMOEDYA ANANTA TOER takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
Kuasa waktu memang telah mengakhiri lakon ... [selengkapnya] |