Cari berdasarkan:



Memoar Sidarto Danusubroto Ajudan Bung Karno
 








Memoar Sidarto Danusubroto Ajudan Bung Karno   
Sisi Sejarah yang Hilang
oleh: Asvi Warman Adam
> Sejarah

List Price :   Rp 65.000
Your Price :    Rp 55.250 (15% OFF)
 
Penerbit :    Ombak (K)
Edisi :    Soft Cover
ISBN :    6022580536
ISBN-13 :    9786022580539
Tgl Penerbitan :    2013-06-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    0
Ukuran :    0x0x0 mm
Berat :    306 gram
Sinopsis Buku:
"Sisi sejarah yang hilang" sebetulnya ungkapan eufemisme bahwa telah terjadi manipulasi sejarah yang perlu dijernihkan kembali. Soekarno dijatuhkan dan perannya direduksi dalam sejarah Indonesia. Mengungkapkan “sisi sejarah yang hilang" tidak lain dari memberikan tempat yang tepat dan layak bagi BungKarno.

Sidarto Danusubroto menjadi saksi bagaimana buruknya tindakan pemerintah terhadap seorang Presiden yang masih menjabat walaupun de facto sudah nonaktif. Soekarno tidak pernah diputuskan menjadi tahanan kota bahkan tahanan rumah, namun untuk bepergian dari rumahnya di Batu Tulis di Bogor ia harus meminta ijin kepada dua Pangdam. Pangdam Siliwangi untuk meninggalkan Bogor dan Pangdam Jaya untuk memasuki wilayah Jakarta dalam rangka berobat ke rumah sakit Carolus misalnya. Lebih parah lagi, sesudahnya harus menjalani tahanan rumah di Wisma Yaso.

Uraian tentang Supersemar agak panjang dalam buku ini karena itu merupakan titik balik perubahan kekuasaan di republik ini. Bagian lain mempersoalkan kenapa wajah Soekarno pada saat proklamasi kemerdekaan dihilangkan pada sebuah buku yang ditulis sejarawan yang juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam terjemahan buku Cindy Adams terdapat dua paragraf yang tidak ada pada buku asli dalam bahasa Inggris yang mengadu domba Soekarno dengan Hatta dan Sjahrir. Siapa yang menambahkan dua alinea tersebut ? Sidarto juga mengingatkan bahwa Trikora dicanangkan Presiden Soekarno di Yogyakarta dan setelah itu memang terjadi operasi militer, namun peran diplomasi yang dijalankan Soekarno sangat menentukan terutama dengan memainkan kartu Uni Soviet dan Amerika Serikat sehingga Belanda tidak berkutik.

Pada tanggal 10 Desember 1967 saat menjadi ajudan presiden yang ketika .itu sudah mengalami penahanan, ia menerima buku dari Bung Karno yang diberi catatan dengan tulisan tangan " Untuk §dr. Sidarto, dalam edisi Indonesia dari buku ini, saya menulis: Man.Totet den Geistnicht (Freiligrath), yang arti fnya): Djiwa, idee,ideologi,semangat,ta' dapatdibunuh" Soekarno, 10/12-67.




Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
oleh Andrew Goss
Rp 150.000
Rp 127.500

Kepulauan Nusantara adalah surga untuk melakukan eksplorasi ilmiah. Para ilmuwan dari seluruh dunia pernah membuat penemuan penting di sana. ...  [selengkapnya]

oleh George Coedes, Louis-Charles Damais, Hermann Kulke, Pierre-Yves Manguin
Rp 75.000
Rp 63.750

Sriwijaya adalah kerajaan tertua di Indonesia yang membentangkan jaringannya dari India hingga ke Tiongkok, dalam bidang ekonomi maupun agama. ...  [selengkapnya]

oleh Soedjipto Abimanyu
Rp 160.000
Rp 136.000
Pastinya, orang-orang tak lagi asing dengan ramalan Jayabaya, yang meramalkan tentang para pemimpin negara Indonesia. Nah, ramalan Jayabaya itu ...  [selengkapnya]
oleh Emsan
Rp 45.000
Rp 38.250

Apa rahasia sukses Tiongkok sehingga menjadi raksasa Asia, bahkan dunia? dalam buku ini, diluas secara ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement