|
Sinopsis Buku: Rafael Hugo Chavez Frias adalah jawaban untuk kerinduan umat manusia pada cinta, kebersamaan, dan keyakinan untuk bebas dari tirani. Dia cakap menempatkan kemanusiaan pada posisi yang paling akurat. Dia tahu cara menaruh harga diri manusia dengan tepat, agar tak tercaplok keserakahan modal yang menghajar hak asasi hingga terpincang-pincang. Ketika Kahlil Gibran mengejawantahkan cintanya pada puisi-puisi, El Commandante berpuisi dalam perbuatan; ketika menggelontor korban tsunami Aceh dan gempa Haiti dengan bantuan yang besarnya ”keterlaluan”, memapah Jamaika yang diamuk utang 16 triliun dolar Amerika, hingga merangkul Mahmud Ahmadinejad yang kesepian akibat hoax program senjata nuklir, di Iran sana. El Commandante bukan sekadar manusia sekadarnya. Dia adalah sahabat paling tepat bagi umat yang mendamba hidup bermartabat. Dia adalah malaikat pemberontak yang tak pernah rela jika ada manusia yang harus hidup di bawah rumbia, dalam dinding pohon kelapa, yang beralas lantai tanah telanjang. *** "Buku tentang Chavez ini sebaiknya menjadi bacaan wajib kecuali bagi para pengkhianat bangsa yang sudah tenteram dan makmur untuk sementara waktu sebagai boneka-boneka kapitalis global." - Sujiwo Tejo, Dalang, Seniman, Penulis Buku. "Hugo Chavez itu manusia modern setengah nabi(semi-profetik). Ia pemimpin pemberani yang nyalinya tidak ciut berhadapan dengan koalisi kekuatan oligarki-kapitalistik dunia. Hugo Chavez bersemayam dalam pikiran dan hati rakyat Venezuela. Sedangkan pemimpin Indonesia hanya bersemayam di hati para petinggi dan pengurus partai politik yang serba palsu dan bergincu." - Andar Nubowo, Dosen Hubungan Internasional FISIP UIN JAKARTA, Direktur Public Virtue Institute Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |