|
Sinopsis Buku: Jauh di masa lalu ketika hiruk-pikuk mesin perang dan konfrontasi bersenjata masih meliputi air, udara, dan tanah Indonesia, ketika Rcpubiik ini masih berusia seumur jagung, pada masa ketika pemerintah berjuang untuk mempertahankart keberadaan Republik yang masih belia ini dari serangan penjajah Belanda dan rongrongan para pemberontak, dari tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia lahir sebuah pasukan khusus yang memiliki kemampuan dan keberanian menggetarkan. Sebuah pasukan yang dihormati oleh kawan dan disegani lawan. Reputasi yang didapat pasukan ini bukan berasal dari serangkaian pencitraan, bukan pula dari mitos yang digaungkan melalui berbagai media seperti iayaknya mitos-mitos pasukan khusus yang kita dengar sekarang ini, melainkan melalui rangkaian perjuangan panjang yang menuntut keuletan, keterampilan, ketabahan, ketahanan, keberanian, dan upaya yang terkadang melampaui kesanggupan manusia normal. Sebenarnya, hal-hal tersebut adalah biasa bagi para prajurit, mengingat bahwa mau tidak mau mereka harus selalu siap diturunkan di berbagai medan. Namun, yang membedakannya, atau yang membuat mereka layak diberi sandangan sebagai pasukan khusus, adalah hasil dan keefektifan mereka dalam menjalankan tugas. Pada masa kejayaannya, Resimen Pelopor, nama pasukan tersebut, merupakan sebuah “mesin perang” yang efektif dan efisien. Setidaknya, mereka merupakan gambaran ideal dari sebuah pasukan khusus: berani, berkemampuan tinggi, efektif, dan efisien dalam menjalankan tugas. Di manapun mereka diturunkan, di mana pun mereka ditugaskan, para anggota pasukan ini seolah memiliki semboyan bahwa itu adalah penugasan terakhir mereka sehingga mereka memiliki semangat yangmeluap-luap. Sayangnya, gelombang sejarah menenggelamkan kesatuan ini dalam palung terdalam. Ketika terjadi pergantian penguasa, keberlangsungan pasukan ini pun berakhir. Kerja keras, pengorbanan, jasa, dan risalah-mereka turut terkubur hingga seolah mereka tidak pernah ada. Yang lebih ironis lagi, kisah kehebatan mereka nyaris tak ditulis dalam sejarah dan hanya menjadi cerita pengantar tidur anak-anak, cucu, dan saudara terdekat para mantan anggota pasukan tersebut. Inilah buku yang mengulas kisah para prajurit hebat yang terlupakan dan nyaris tanpa sejarah itu. Ditulis berdasar cerita, wawancara, dan sumber-sumber lainnya, buku inf berupaya merekonstruksi sejarah daft heroisme Resimen Pelopor, pasukan elit yang terlupakan. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |