Cari berdasarkan:



(Seandainya) Dahlan Iskan (Jadi) Presiden [Clearance Sale]
 








(Seandainya) Dahlan Iskan (Jadi) Presiden [Clearance Sale] 
oleh: Agung Pamujo
> Biografi

List Price :   Rp 38.000
Your Price :    Rp 24.700 (35% OFF)
 
Penerbit :    Kawan Pustaka
Edisi :    Soft Cover
ISBN :    9797575349
ISBN-13 :    9789797575342
Tgl Penerbitan :    2012-09-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    0
Ukuran :    190x130x0 mm
Berat :    168 gram
Sinopsis Buku:


Dari kacamata komunikasi politik, ada tiga proses induktif yang dilakukan penulis. Yakni: rekam jejak (track record). kenegarawan (stagecraft), dan pencitraan (stagecraft). Konsep-konsep itu pula yang selalu ditanyakan wartawan kepada saya setiap ada gebrakan Dahlan Iskan. Dan, Pembaca yang Mulia, Anda (dan juga saya) beruntung mendapat jawaban yang lebih lengkap. Coba pelajari kisah di tahun 1993, ketika Dahlan menyetir mobil pick up. Terobosan Dahlan menjadi signifikan karena dilontarkan dua dekade silam!

Effendi Gazali, Ph.D, MPS ID―Peneliti Komunikasi Politik, alumnus Cornell University, New York, USA dan Radboud University, Nijmegen, The Netherlands.


Saya jauh lebih lama mengenal Pak Dahlan. Secara struktur, saya juga lebih memungkinkan untuk lebih dekat dengan Pak Dahlan. Tapi, kesimpulan soal gaya dan kebiasaan Pak Dahlan ya sama saja seperti yang dipaparkan penulis. Ya memang begitu itulah Pak Dahlan.

H. Margiono―Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI): salah satu Direktur Jawa Pos yang juga mantan Pemimpin Redaksi Jawa Pos.


Membaca buku ini seperti melihat film tentang Dahlan Iskan (DI). Saya sepakat dengan penulis: DI dan dulu ya begini. Jika ada orang yang mulai mencurigai bahwa DI membuat pencitraan, mungkin wajar. Buat saya pribadi DI yang saya kenal sama saja. Apa yang dilakukannya sekarang, biasa saja. Bedanya: sekarang DI seperti hidup dalam akuarium-tersorot kamera. Buat saya, ia luar biasa, justru karena biasa.

Ira Puspadewi―Director Social & Community Investment Gap Inc. di wilayah Asia: Editor buku Dahlan Iskan The Joy of Agony


Bagi mereka yang kenal DIS (Dahlan Iskan) buku ini mengonfirmasi keunikan keseharian DIS. Bagi yang belum kenal, buku ini mencengangkan. Begitulah DIS adanya. Ia memang sosok ibarat novel. Selalu ada saja kejutan dan drama. Kadang bikin kita tersenyum geli, mendadak marah, bahkan lalu tepuk tangan karena DIS muncul bak hero menumpas kebangkrutan moral, kebodohan, dan feodalisme. Jempol buat penulis: PAM.

Ramadhan Pohan―Wakil Sekjen Partai Demokrat dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI.


Buku ini menegaskan gaya kepemimpinan Dahlan Iskan yang taktis dan tepat untuk membenahi organisasi yang harus responsif di dunia yang serba cepat dan kompetitif saat ini. Menularkan virus kepada pembaca agar semangat dalam mengejar visi besar kemajuan Indonesia.

Iwan Kahfi MBA―Director - Customer Relations, Prasetya Mulya Business School.


Saya senang bisa merasakan kepemimpinan Pak Dahlan, meski tidak secara langsung. Beliau itu smart, banyak ide, penuh komitmen, pekerja keras, tapi juga simple dan bersahaja. Indonesia sangat menunggu sosok seperti Pak Dahlan.

Dwi SantosoPengusaha asal Surabaya, Rekanan PLN.





Resensi Buku:



Buku Sejenis Lainnya:
Sosok Genius Di Balik Desain Produk Apple Yang Menakjubkan
oleh Leander Kahney
Rp 74.500
Rp 63.325
"Jony Ive memiliki kuasa operasional yang lebih besar dari siapapun di Apple."
- Walter Isaacson, penulis biografi ...  [selengkapnya]
oleh Dr. Erlita, dkk
Rp 140.000
Rp 119.000
“Tak ragu-ragu lagi, Siwabessy, sebagai putra Maluku, memilih kemerdekaan diri dalam wadah Republik Indonesia. Dan, sebagai putra Nusantara, ...  [selengkapnya]
Dari Cobacabana Hingga Barcelona Kisah Perjuangan Talenta Muda Negeri Samba Hingga Menjadi Idola Eropa
oleh Arson HMS
Rp 30.000
Rp 25.500
Siapakah pemain bola pemegang rekor transfer pada musim kompetensi 2013 - 2014. secara resmi pemegang rekor adalah Garreth Bale yang dibeli Real ...  [selengkapnya]
oleh Tofik Pram
Rp 72.000
Rp 61.200
PRAMOEDYA ANANTA TOER takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
Kuasa waktu memang telah mengakhiri lakon ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement