|
Sinopsis Buku: Jusuf Manggabarani lahir di Gowa (Makassar), 11 Februari 1953, anak kelima dari 12 bersaudara pasangan Andi Hasan Manggabarani - Andi Mani Intan. Lulusan Akabri 1975 ini bertugas di Timtim, Nusa Tenggara, Bandung, Aceh, Sulsel, Sulteng, hingga Jakarta dengan kesatuan utamanya Brimob. Sejak semula menjadi polisi, Jusuf Manggabarani memegang prinsip jujur dan adil. Untuk itu dia disegani, walaupun harus berhadapan dengan para jenderal. Heroismenya telah dicatat sejarah:
- Berhasil merebut dan mempertahankan TVRI Kota Dili dari serangan Fretilin, 10Junil980. - Meredam dan menengahi timbulnya dualisme kepemimpinan di tubuh Polri, 2001. - Siap dicopot dari jabatan sebagai Kapolda Sulsel akibat bentrok oknum anggota polisi di Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), 2004. Jusuf Manggabarani hadir sebagai oase di tengah sahara kritik keras masyarakat kepada polisi. Terutama akibat berbagai kasus multidimensi yang berhubungan erat dengan Polri. Loyal, lugas, bertanggung jawab. Perwira yang menekuni profesi sama dengan hobinya. - Jenderal Pol (Punt) Drs R Surojo Bimantoro [Kapolri 2000-2001] Terus dikenang dan mengilhami generasi polisi berikutnya. Seperti Pak Hoegeng yang prototipenya dijadikan roll model - Teten Masduki [Sekjen TII] Jusuf Manggabarani sebagai model yang patut dicontoh. Dia seperti Jenderal TNI M Jusuf. Mereka anak Makassar yang sukses. - Hj Nadira Ali [Guru Bimbingan Konseling] Sense of humor luar biasa. Secara fisik keras penuh wibawa. - Novel Ali [Kompolnas] Satu dari sedikit jenderal yang bisa berkorban demi rakyat. - Neta S Pane [Ketua Presidium Indonesia Police Watch] Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |