|
Sinopsis Buku: Tertuang dalam naskah-naskah daun yang titimangsanya tidak diketahui, teks-teks Sunda Kuna pada umumnya berada dalam kondisi mengkhawatirkan dan tak tersentuh oleh khalayak yang lebih luas. Jumlah teks Sunda Kuna itu terbatas, dan pengetahuan mengenai bahasa itu pun terbatas. Dengan menyajikan tiga puisi panjang Sunda Kuna, Noorduyn dan Teeuw, melalui telaah berbahasa Inggris atas sastera Sunda Kuna yang sejauh ini tiada bandingannya, berhasil menunjukkan karya-karya penting bagi penelitian bahasa, sastera, dan sejarah lebih lanjut. Ketiga puisi Sunda Kuna itu, yakni Para Putera Rama dan Rawana, Pendakian Sri Ajnyana, dan Kisah Bujangga Manik: jejak langkah peziarah tak terbaca sebelum munculnya buku ini. Kedua naskah pertama ditemukan dalam koleksi naskah abad kesembilan belas milik Masyarakat Batavia yang kini terdapat di Perpustakaan Nasional, Jakarta, sedangkan naskah ketiga disumbangkan kepada Perpustakaan Bodleian di Oxford pada sekitar tahun 1627, meskipun naskah tersebut tak terlacak sebagai puisi Sunda Kuna hingga dasawarsa 1950-an. J. Noorduyn (1926-1994) adalah direktur KITLV hingga pensiun pada 1991. A. Teeuw adalah Profesor Emeritus bidang Bahasa dan Sastera Melayu dan Indonesia di Universitas Leiden. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |